Erny juga menjelaskan, untuk komoditas penyumbang inflasi di kelompok pengeluaran makanan, minuman dan tembakau, terdapat beberapa komoditas yang naik. Diantaranya, tongkol diawetkan, telur ayam ras, roti manis, ayam hidup hingga rokok kretek filter. Berdasarkan kelompoknya, inflasi di bulan ini mencapai 1,13 persen.
“Untuk telur ayam ras ini memang mengalami kenaikan, disebabkan biaya produksinya yang naik. Seperti bahan pakan yang cukup tinggi, dan permintaan di Mei saat lebaran cukup tinggi,” terang Erny.
Di kelompok selanjutnya, didapati rekreasi, olahraga dan budaya yang mengalami inflasi tertinggi. Diman tingkat inflasi kelompok tersebut mencapai 0,93 persen.
“Komoditas penyumbang inflasi di kelompok ini, yaitu bioskop dan ballpoint. Untuk bioskop kita ketahui sendiri, dengan adanya film yang lagi tranding menjadi salah satu pemicunya,” bebernya.
Sedangkan untuk komoditas yang mengalami kenaikan di Bulan Mei sendiri didapati oleh angkutan udara. Dengan kenaikan harga sebesar 4,51 persen dengan andil sebesar 0,07 persen.
“Untuk angkutan udara sendiri memang cukup berat, khususnya di Kota Malang saat lebaran lalu,” tandasnya.
Namun di Bulan Mei sendiri, terdapat beberapa yang mengalami penurunan harga (deflasi). Diantaranya, pisang, daging ayam ras, bawang putih, hingga beras.
“Yang turun harganya ada pisang, mengalami penurunan harga sebesar -13,53 persen. Daging ayam ras juga turun sebesar -1,71 persen dengan andil sebesar 0,02 persen,” pungkasnya. (bim/mzm)
Baca juga:
- Bukti Komitmen Pemkot Batu, Nilai Kearsipan Internal 2025 Naik 5,51 Persen
- Workshop Pelatihan Perkoperasian Dorong Percepatan Koperasi Desa Merah Putih di Kota Batu
- Rumah Dinas Wali Kota Malang dan Wawali Bakal Direnovasi 2026
- APBD 2026 Tertekan Penurunan TKD, Banggar DPRD Kota Malang Desak Optimalisasi PAD
- Babinsa Buring Bina Karakter Siswa Hormat Kepada Guru








