Namun kini, obyek wisata itu sudah mempunyai sudah memiliki koleksi 115 jenis bambu, bahkan ada beberapa jenis bambu yang didatangkan dari India dan China. Kedepannya, Subur ingin menambah koleksi bambu jenis lainya.
“Saya yakin, jika ada 150 jenis bambu, ini akan menjadi arboretum bambu terbesar di Indonesia,” ujarnya.
Subur pun mengaku, wisata alam yang lahir dengan tidak keoptimisan itu, justru kini kerap didatangi pengunjung. Sebelum pandemi, Boon Pring dapat dibanjiri pengunjung hingga 800 orang, sedangkan di akhir pekan kurang lebih 2500 pengunjung akan memadati tempat itu.

“Saya tidak seberapa optimis, saya pikir karena wisata bambu tidak begitu diminati di Indonesia,” kata Subur.
Namun setelah melihat buah, dari hasil perjuangan mereka membangun wisata Boon Pring, Subur justru tertantang untuk lebih mengembangkannya lagi.