Batu, SERU.co.id – Kehadiran layanan transportasi publik Trans Jatim Koridor I Malang Raya dinilai memberikan dampak positif bagi kunjungan ke Pasar Induk Among Tani Kota Batu. Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskumperindag) Kota Batu memperkirakan pasar Batu memperoleh 2.000 pengunjung setiap hari dari penumpang Trans Jatim.
Kepala Diskumperindag Kota Batu, Aries Setiawan S.STP, mengungkapkan, perhitungan konservatif menunjukkan lonjakan signifikan pada lalu lintas pengunjung yang tiba di Terminal Batu.
“Ini adalah dampak positif yang sangat terukur dari keberadaan Trans Jatim. Terminal Batu berada persis di depan Pasar Induk Among Tani, sehingga penumpang yang turun akan langsung menjadi potensi pengunjung pasar,” seru Aries Setiawan.
Menurut Aries, berdasarkan data operasional, potensi kunjungan tersebut dihitung dari frekuensi kedatangan 4 unit bus Trans Jatim masuk ke Terminal Batu setiap jam. Dengan kapasitas membawa 30 penumpang, sehingga ada 120 orang yang turun per jam di depan Pasar Induk Among Tani.
“Dengan layanan beroperasi dari pukul 05.00 pagi hingga 21.00 malam (total 16 jam), maka potensi harian kunjungan bisa mencapai 1.920 penumpang yang akan berkunjung ke terminal. Mereka biasanya langsung menyeberang ke Pasar Induk Among Tani,” ungkapnya.
Dengan estimasi 1.920 penumpang per hari, menurut Aries, memberikan “suntikan darah segar” bagi aktivitas perdagangan di pasar. Secara langsung, mereka akan datang ke pasar induk Among Tani dan memicu transaksi di pasar kebanggaan warga Batu itu.
“Sekaligus ini dapat menghidupkan kembali denyut ekonomi pedagang di level bawah maupun menengah,” imbuhnya.
Untuk memaksimalkan momentum ini, Aries Setiawan menekankan pentingnya kolaborasi dan sinergi dari berbagai pemangku kepentingan (stakeholder) di Kota Batu.
“Kami berharap upaya kita bersama, mulai dari seluruh pedagang, pemerintah (khususnya Diskoperindag), anak-anak kreatif, perbankan, dan komunitas travel agen dapat bersinergi,” ujar Aries.
Menurutnya, pasar tradisional adalah pusat kekuatan ekonomi lokal yang paling mendasar. Dukungan dari perbankan dapat memfasilitasi transaksi dan permodalan, sementara keterlibatan anak-anak kreatif dan travel agen sangat penting untuk mempromosikan Pasar Among Tani sebagai destinasi wisata transit.
“Kita harus bekerja sama. Pasar adalah pusat kekuatan ekonomi lokal yang bisa membantu secara mendasar ekonomi masyarakat. Kami di Diskumperindag siap memfasilitasi agar potensi ini benar-benar terwujud menjadi keuntungan nyata bagi seluruh masyarakat Kota Batu,” pungkasnya. (dik/mzm)








