Batu, SERU.co.id – Pemerintah Kota (Pemkot) Batu melangkah maju dalam upaya modernisasi pasar tradisional dengan meluncurkan SIMPUL SAE (Sistem Informasi Manajemen Pasar Unggul, Smart Akurat Efisien). Kegiatan peluncuran transformasi digital pasar terbesar ini dilaksanakan di Hall Pasar Induk Among Tani, Kamis (27/11/2025).
Inisiatif transformatif dari Diskumperindag Batu ini dirancang untuk menjadikan Pasar Induk Among Tani sebagai pusat ekonomi yang lebih efisien, transparan, dan berdaya saing di era digital. Peluncuran yang disambut antusias ini dihadiri oleh Wakil Wali Kota Batu Heli Suyanto SH MH, Kepala Diskumperindag Aries Setiawan SSTP. Serta perwakilan penting dari industri pariwisata seperti PHRI, IHGM, biro perjalanan, dan komunitas pemandu wisata.
”SIMPUL SAE mengotomasi proses krusial mulai dari perizinan, perdagangan, pengelolaan lapak dan kios, hingga retribusi. Hal ini secara signifikan meningkatkan tata kelola pasar menjadi jauh lebih tertata dan transparan,” seru Kadiskumperindag Batu, Aries Setiawan SSTP.
Sistem inovatif yang dibangun oleh ide-ide kreatif anak muda Kota Batu, menawarkan berbagai kemudahan berbasis data. Diantaranya manajemen data pedagang, pencatatan Transaksi dan analitik pasar.
“SIMPUL SAE memastikan bahwa Pasar Induk Among Tani tetap inklusif, adaptif, dan menjaga karakter serta identitas lokalnya sambil mengadopsi efisiensi tata kelola modern,” cetusnya.
Sejalan dengan digitalisasi manajemen, SIMPUL SAE juga menjadi platform untuk mempromosikan Pasar Induk Among Tani dan produk pedagang ke skala lokal hingga nasional. Ini diwujudkan melalui Pasar Kreatif, rangkaian event offline dan online seperti bazar kuliner, pameran produk, pertunjukan musik, hingga pasar virtual dan live streaming yang berkolaborasi dengan influencer lokal.
“Program ini merupakan bagian dari rangkaian SAE Award yang bertujuan memaksimalkan peran pasar,” cetusnya.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Batu, Heli Suyanto, mengapresiasi atas peluncuran aplikasi inibseraya berharap aplikasi tersebut dapat menjadikan Pasar Induk Among Tani kembali ramai.
“Pasar Induk Among Tani ini seluas 4 hektar dan menjadi pusat perputaran perekonomian di Kota Batu,” tegasnya.
Wawali juga kembali menegaskan visi strategis Pemkot yakni menjadikan Pasar Induk Among Tani sebagai destinasi wisata.
”Kami berharap para travel agent maupun pemandu wisata dapat mempublikasikan dan mengenalkan kepada tamu bahwa Pasar Induk Among Tani juga sebagai destinasi wisata alternatif,” tandas Wawali. (dik/ono)








