Rumah Dinas Wali Kota Malang dan Wawali Bakal Direnovasi 2026

Rumah Dinas Wali Kota Malang dan Wawali Bakal Direnovasi 2026
Wakil Wali Kota Malang buka suara terkait rencana renovasi rumah dinas. (bas)

Malang, SERU.co.id – Pemerintah Kota (Pemkot) Malang berencana merenovasi rumah dinas Wali Kota Malang dan Wakil Wali Kota (Wawali). Rencana tersebut masuk dalam rancangan APBD 2026.

Kepala DPUPRPKP Kota Malang, Dandung Djulharjanto mengungkapkan, kebutuhan renovasi sangat mendesak. Dikarenakan, kondisi kedua bangunan tersebut sudah lama tidak mendapat perbaikan.

Bacaan Lainnya

“Rumah dinas Wawali memperoleh alokasi anggaran renovasi sebesar Rp2 miliar. Itu memang sudah perlu renovasi, sudah lama sekali tidak dilakukan perbaikan,” seru Dandung, Rabu (26/11/2025).

Renovasi tersebut tidak dilakukan secara total, tetapi berupa penyesuaian dan perbaikan ruang serta penggantian komponen bangunan. Ia menegaskan tidak ada penambahan lantai, sehingga bangunan tetap satu tingkat.

“Anggaran terbesar dialokasikan untuk perbaikan fisik bangunan. Bukan furniturnya,” ungkapnya.

Dandung mengatakan, terakhir kali rumah dinas wakil wali kota mendapat perbaikan diperkirakan lebih dari 10 tahun lalu. Ia juga menegaskan, anggaran untuk instansi atau jajaran samping bukan termasuk hibah.

“Itu belanja yang diserahkan kepada masyarakat atau instansi, jadi bukan hibah. Kalau hibah kan (diberikan dalam bentuk) uang, tidak bisa di PUPR,” jelasnya.

Sementara itu, rumah dinas Wali Kota Malang mendapatkan anggaran sebesar Rp400 juta. Dandung mengatakan, dana tersebut khusus untuk perbaikan atap.

“Usuk-usuk dan gentengnya sudah lama tidak dilakukan pemeliharaan. Proses renovasi direncanakan saat musim kemarau 2026,” ujarnya.

Dandung menyebut, rencana pelaksanaan di musim kemarau, supaya tidak mengganggu aktivitas penghuni dan Wali Kota Malang tidak perlu pindah selama pengerjaan. Sedangkan Wawali Ali Muthohirin kemungkinan harus menempati rumah pribadi sementara waktu selama renovasi berlangsung.

Wakil Wali Kota Malang, Ali Muthohirin, membenarkan, rencana renovasi rumah dinas yang ditempatinya. Ia mengatakan, banyak keluhan terkait ruang penerimaan tamu yang dinilai kurang memadai.

“Desainnya memang kurang representatif untuk menyambut tamu. Ruang pertemuan berada satu jalur dengan kamar utama seringkali membuat tamu merasa sungkan,” tuturnya.

Renovasi tersebut diharapkan dapat meningkatkan kenyamanan dan kelayakan rumah dinas. Tidak hanya sebagai tempat kerja, melainkan juga ruang pelayanan masyarakat.

“(Persiapannya) itu kami serahkan. Karena kalau saya ditawari, itu kebutuhannya memang untuk tamu-tamu yang kurang representatif,” pungkasnya. (bas/rhd)

 

disclaimer

Pos terkait

iklan KKB Bank jatim