Batu, SERU.co.id – Ketua BPC Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Batu, Sujud Hariadi SE, menyatakan optimismenya menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025. Meskipun terjadi perlambatan dalam laju reservasi dibandingkan tahun sebelumnya, pihaknya yakin okupansi kamar pada puncak libur Nataru akan mencapai target maksimal.
Sujud Hariadi mengakui, persiapan umum saat ini masih berjalan, mengingat liburan puncak masih dua bulan ke depan. Namun, ia mencatat bahwa laju reservasi untuk malam tahun baru masih di bawah tahun sebelumnya.
“Di bulan November ini, biasanya reservasi sudah mencapai 30 hingga 40 persen. Namun, sampai hari ini, rata-rata reservasi di seluruh hotel di Batu belum menyentuh angka 20 persen,” seru Sujud.
Di tengah perlambatan yang terjadi, Sujud menyebut adanya pengecualian bagi beberapa hotel baru dengan konsep unik. Dengan menawarkan konsep Glamping, hotel tersebut menunjukkan performa reservasi yang jauh lebih baik, bahkan sudah mencapai lebih dari 50 persen.
“Ada satu dua hotel yang sudah mencapai 50 persen lebih. Ini biasanya hotel baru atau yang punya kekhasan sendiri, seperti hotel berkonsep glamping. Tingkat reservasi mereka tinggi karena masih baru dan unik,” ungkapnya.
Meski reservasi di bulan November ini belum maksimal, PHRI Batu tetap menargetkan okupansi penuh di Malam Natal (25 Desember) dan Malam Tahun Baru. Dirinya yakin raihan okupansi harus seperti tahun lalu, yakni 100 persen.
“Kalau pun tidak setinggi tahun lalu, paling tidak di atas 90 persen,” tegas pria yang juga Dirut PT. Selecta itu.
Sujud berharap, rata-rata okupansi harian selama periode libur (mulai 24 hingga 31 Desember) dapat mencapai 80 persen hingga 90 persen. Terlebih, sejumlah hotel diketahui sedang mempersiapkan acara malam tahun baru yang meriah, seperti acara Gala Dinner. Ditambah lagi dengan mendatangkan artis regional dan pesta kembang api. Namun, ada pula hotel yang memilih fokus pada gala dinner tanpa hiburan artis, seperti Hotel Selecta yang dipimpinnya.
“Kalau di tempat kami (Selecta) hanya ada gala Dinner saja seperti tahun-tahun sebelumnya,” imbuhnya.
Sujud Hariadi meyakini, Kota Batu tetap menjadi destinasi favorit wisatawan karena keasrian alam dan hawa dingin.
“Kita hawanya terus masih asri, cukup banyak pohon. Lebih dari 50 persen wilayah kita masih hutan. Hal ini yang membuat wisatawan pasti kembali ke kita, meskipun mencoba destinasi baru di daerah lain,” pungkasnya. (dik/mzm)








