Serunya Menelisik Sejarah Numismatika hingga Kebijakan Moneter di Museum Bank Indonesia

Serunya Menelisik Sejarah Numismatika hingga Kebijakan Moneter di Museum Bank Indonesia
Museum Bank Indonesia tampak depan. (rhd)

Tujuan pendirian Museum Bank Indonesia

Dikutip dari laman bi.go.id, adapun tujuan dari pendirian dan pemeliharaan gedung BI Kota sebagai Museum Bank Indonesia, di antaranya:

  • Sarana komunikasi kebijakan Bank Indonesia.
    MUBI befungsi mensosialisakan berbagai kebijakan yang dikeluarkan Bank Indonesia, sehingga masyarakat lebih mudah mengetahui dan memahami kebijakan BI terkini.
  • Tempat mengumpulkan, menyimpan dan merawat benda Numismatik ataupun Dokumen Bersejarah BI.
    Beragam bentuk benda numismatik ataupun dokumen bernilai sejarah dalam perjalanan bank sentral Indonesia akan dikelola dan disajikan secara lengkap dan runtut. Sehingga mudah dipahami oleh berbagai lapisan masyarakat.
  • Sarana rekreasi literasi dengan konsep Edutainment (Education-Entertainment).
    MUBI sebagai sarana edukasi yang menghibur bagi masyarakat dengan menyediakan fasilitas pengetahuan kebanksentralan berbasis teknologi terkini.

Menyusuri beragam ruang pamer di Museum Bank Indonesia

Sejak memasuki pintu utama gedung Museum Bank Indonesia (MUBI), barang bawaan pengunjung akan diperiksa oleh pihak keamanan. Kemudian diarahkan untuk menyimpan barang bawaan tersebut di loker yang telah disediakan, serta mengalungkan lanyard sebagai identitas pengunjung dan gantungan kunci loker.

Bacaan Lainnya

Pengunjung hanya diperbolehkan membawa gawai untuk foto, video dan merekam suara, serta alat tulis, buku/kertas untuk mencatat dibawa dalam tas transparan. Selanjutnya, pengunjung akan diarahkan petugas pemandu atau educator MUBI menyusuri beberapa ruangan yang ada di Museum Bank Indonesia. Di antaranya:

1. Immersive Cinema

Dalam ruangan Immersive Cinema, pengunjung akan disuguhkan sejarah proses pembangunan dan renovasi gedung De Javasche Bank (DJB) dengan teknologi video mapping. Sehingga visualisasi 3D nampak realistis dengan simulasi pencahayaan kompleks, pantulan dan bayangan.

Gedung De Javasche Bank (DJB) dengan teknologi video mapping di ruang Immersive Cinema. (rhd)
Gedung De Javasche Bank (DJB) dengan teknologi video mapping di ruang Immersive Cinema. (rhd)

Dalam video, De Javasche Bank (DJB) Batavia selesai dibangun tahun 1828, dilanjutkan 5 tahap pembangunan dan renovasi beberapa gedung oleh Arsitektur Belanda, Ed Cuypers. Dimulai Tahap 1 tahun 1910, Tahap 2 tahun 1922, Tahap 3 tahun 1924, Tahap 4 tahun 1933, dan Tahap 5 tahun 1935.

Disela-sela pembangunan DJB Batavia, Ed Cuypers juga ditugaskan membangun kantor De Javasche Bank (DJB) di sejumlah kota-kota besar di Hindia Belanda. Seperti DJB Medan tahun 1906, DJB Surabaya tahun 1911, DJB Makassar tahun 1912, hingga DJB Bandung tahun 1915.

Denah lokasi lantai 1 dan 2 Museum Bank Indonesia. (ist)
Denah lokasi lantai 1 dan 2 Museum Bank Indonesia. (ist)
disclaimer

Pos terkait