Dosen UB Kenalkan Pemanfaatan AI untuk Pembelajaran Ramah Inklusi di SDIT Ahmad Yani Malang

Dosen UB Kenalkan Pemanfaatan AI untuk Pembelajaran Ramah Inklusi di SDIT Ahmad Yani Malang
Dosen FIB UB gelar pengabdian kepada masyarakat bertajuk Pemanfaatan AI untuk Media Pembelajaran Ramah Inklusi di SDIT Ahmad Yani Kota Malang. (Seru.co.id/afi)

Malang, SERU.co.id – Dosen Fakultas Ilmu Budaya Universitas Brawijaya (FIB UB) terus berupaya menghadirkan pendidikan setara bagi seluruh peserta didik melalui pemanfaatan teknologi. Kegiatan ini diikuti para guru sebagai upaya meningkatkan kualitas pembelajaran bagi peserta didik berkebutuhan khusus. Melalui pelatihan dan praktik langsung, para pendidik didorong memanfaatkan AI untuk menyusun media pembelajaran yang lebih adaptif, efektif dan sesuai dengan karakter peserta didik inklusi.

Dosen Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia UB, Dr Nia Budiana MPd mengatakan, kegiatan ini diikuti para pendidik, mulai dari wali kelas hingga guru berbagai mata pelajaran.

Bacaan Lainnya

“Pelatihan ini dirancang sebagai solusi praktis bagi guru dalam menyusun media pembelajaran. Khususnya yang mampu mengakomodasi kebutuhan peserta didik inklusi. Dimana memiliki karakteristik dan kebutuhan belajar berbeda dengan peserta didik reguler,” seru pakar pendidikan inklusi tersebut.

Dalam sesi praktik, para guru diajak untuk mengimplementasikan AI secara langsung dalam penyusunan media pembelajaran. Guru diminta menjelaskan secara rinci kondisi dan kebutuhan peserta didik inklusi yang mereka dampingi. Kemudian AI menghasilkan media pembelajaran yang tepat, kontekstual dan aplikatif.

“Guru dapat memanfaatkan AI untuk menyusun media pembelajaran berdiferensiasi bagi anak berkebutuhan khusus dengan lebih cepat. Prosesnya tidak memakan waktu lama. Jadi guru tetap bisa fokus pada tugas pembelajaran dan administrasi lainnya,” ungkap Nia, sapaannya, Jumat (26/12/2025).

Nia menambahkan, keterbatasan waktu kerap menjadi tantangan utama guru dalam menyiapkan media pembelajaran inklusif. Kehadiran AI, jika dimanfaatkan secara bijak, mampu menjawab tantangan tersebut. Terutama dengan meningkatkan efisiensi tanpa mengurangi kualitas pembelajaran.

Sementara itu, Kepala SDIT Ahmad Yani Malang, Nurdiah Rachmawati MPd menyambut positif kegiatan ini. Ia menyampaikan, apresiasi atas kepedulian perguruan tinggi terhadap pendidikan inklusi.

“Kami sangat bangga masih banyak pihak yang peduli terhadap anak-anak inklusi. SDIT Ahmad Yani berkomitmen menjadi sekolah ramah inklusi. Kegiatan seperti ini sangat membantu pendidik kami,” ujarnya.

Menurut Nurdiah, SDIT Ahmad Yani memiliki sistem khusus dalam menerima peserta didik inklusi. Mulai dari proses observasi hingga pendampingan dan terapi sesuai kebutuhan anak. Sistem tersebut menuntut guru mampu menyesuaikan media pembelajaran, sehingga pelatihan pemanfaatan AI dinilai sangat relevan.

Melalui kegiatan ini, guru tidak hanya memperoleh pemahaman teoretis tentang AI. Namun juga keterampilan praktis yang dapat langsung diterapkan di kelas. Pelatihan ini diharapkan mampu meningkatkan kompetensi guru dalam menghadirkan pembelajaran lebih inklusif, adaptif dan efisien.

“Dengan penguasaan teknologi tepat, guru diharapkan dapat memberikan layanan pendidikan lebih adil bagi seluruh peserta didik. Termasuk anak berkebutuhan khusus, sekaligus menjaga keseimbangan antara kualitas pembelajaran dan beban kerja administratif,” pungkas alumni Doktoral UM ini.

Pelatihan ini turut didampingi mahasiswa Afrina Maulia dan Lidya Aulia. Keduanya berperan aktif membantu guru memahami dan mengoperasikan teknologi Artificial Intelligence (AI). Terutama bagi pendidik yang masih beradaptasi dengan platform digital. (aan/mzm)

 

disclaimer

Pos terkait

iklan KKB Bank jatim