Rio de Janeiro, SERU.co.id – Karya inovatif dosen Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FK UB), dr Domy Pradana Putra SpOT berhasil meraih penghargaan dunia. Karya inovatif itu berupa alat penghisap bedah bernama Domy Brush Suction.
Domy mengungkapkan, karyanya dilombakan dalam ajang bergengsi Global Innovation Management Institute (GIMI) Innovation Awards 2025 di Rio de Janeiro, Brasil. Tak disangka, berhasil meraih 2nd Winner kategori ‘Most Innovative Project – Private Sector’.
“Mendengar nama Indonesia dan UB disebut di atas panggung Rio de Janeiro adalah momen yang tak terlupakan. Penghargaan ini menjadi bukti bahwa inovasi berdampak besar tidak selalu lahir dari teknologi kompleks,” seru Domy, usai penganugerahan penghargaan, (7/11/2025).
Domy menjelaskan, inovasi alat bedah tersebut lahir dari empati, pengamatan dan keinginan kuat untuk menyelesaikan masalah nyata di ruang operasi. Dalam penilaian dewan juri, Domy Brush Suction menonjol, karena kesederhanaan desainnya, manfaat klinis yang tinggi, serta kontribusinya terhadap efisiensi pelayanan kesehatan.
“Keberhasilan ini bukan hanya milik saya. Tapi juga seluruh pembimbing, rekan sejawat, dan mahasiswa yang percaya bahwa inovasi merupakan bagian penting dari proses penyembuhan,” ungkapnya.
Domy menyebut, inovasinya terbukti mampu mengurangi waktu operasi, meningkatkan keamanan pasien dan mempercepat alur kerja di ruang bedah. Ini tidak lepas dari dukungan penuh UB dan RSSA Malang yang terus mendorong lahirnya inovasi berbasis klinis dari para tenaga medis.
“UB sendiri, melalui Departemen Orthopaedi dan Traumatologi FK UB, terus memperkuat riset medis translasional. Riset tersebut menjembatani praktik klinik dengan teknologi biomedis untuk meningkatkan mutu layanan kesehatan di Indonesia,” ujarnya.
Inspirasi lahirnya Domy Brush Suction bermula dari pengalamannya di ruang operasi RSSA Malang. Saat melakukan tindakan debridement luka, kerap menghadapi masalah penyumbatan pada alat penghisap (suction) yang dapat memperpanjang waktu operasi hingga 10 menit. Kondisi tersebut mendorongnya merancang sistem penghisap baru yang lebih efisien dan aman.
“Desain inovatif ini menghasilkan ujung penghisap multi-lumen fleksibel dengan enam selang kecil dan dua lubang di tiap selang, yang secara signifikan menekan risiko sumbatan. Selain itu, ujung alat yang lembut mengurangi risiko trauma jaringan, sementara thumb valve control memungkinkan dokter mengatur tekanan hisap secara lebih presisi,” paparnya.
Setelah memperoleh Nomor Izin Edar dari Kemenkes RI (AKD 20903322582), Domy Brush Suction kini telah diproduksi massal oleh PT Jayamas Medica Industri (Onemed). Bahkan resmi diluncurkan secara nasional pada Medical Device Ecosystem Day (MADE Day), Januari 2024.
Produk tersebut juga sudah terdaftar di e-Katalog LKPP, sehingga dapat digunakan oleh rumah sakit di seluruh Indonesia. Domy berharap, hasil karyanya berdampak luas bagi dunia medis, baik dikancah nasional maupun internasional.
Sebagai informasi, Global Innovation Management Institute (GIMI) merupakan lembaga internasional yang memberikan penghargaan bagi individu maupun organisasi. Kriterianya, yang menunjukkan keunggulan dalam kepemimpinan dan implementasi inovasi berdampak nyata, sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) PBB. Lembaga tersebut berbasis di Amerika Serikat. (bas/mzm)








