Malang, SERU.co.id – Satgas Pangan Polres Malang melakukan monitoring ketersediaan serta stabilitas harga barang kebutuhan pokok (Bapok) di wilayah Kabupaten Malang. Dalam upaya tersebut, terpantau stok serta harga kebutuhan pokok di Kabupaten Malang dalam momen perayaan Hari Raya Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 tergolong stabil.
Kasatreskrim Polres Malang, AKP Muchammad Nur menjelaskan, pemantauan harga serta stok barang ini dilakukan dengan menyasar sejumlah titik distribusi dan pusat perbelanjaan. Seperti halnya Pasar Kepanjen, pertokoan modern di Pakisaji dan distributor beras di Pakisaji.
“Dari hasil monitoring yang kami lakukan bersama stakeholder, stok barang kebutuhan pokok di wilayah Kabupaten Malang masih mencukupi dan harga secara umum terpantau stabil,” seru Nur.
Dirinya menuturkan, monitoring ketersediaan dan harga bahan pokok tersebut juga turut melibatkan stakeholder terkait. Yakni Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang serta Perum Bulog.
Menurut Nur, langkah ini merupakan bagian dari upaya kepolisian untuk menjawab kekhawatiran terhadap lonjakan harga maupun kelangkaan bahan pokok. Sehingga upaya pemantauan tersebut, terlihat jika stok bapok di Kabupaten Malang masih tergolong aman dan harga terpantau stabil.
Seperti halnya beberapa harga komoditi di Pasar Kepanjen, seperti beras premium Rp14.900 per kilogram sedangkan yang medium Rp13.300 dan beras SPHP Rp12 ribu per kilogramnya . Selanjutnya minyak goreng curah Rp17 ribu per liter, daging sapi Rp115 ribu per kilogram dan beberapa barang lainya.
Dikatakan Nur, untuk komoditi yang mengalami kenaikan adalah cabai rawit merah yang mencapai Rp55 ribu per kilogramnya. Dimana. Hal terbaik dipengaruhi karena faktor cuaca ekstrem, sehingga para petani mengalami gagal panen.
“Kenaikan harga cabai rawit merah ini dipengaruhi oleh faktor cuaca. Khususnya intensitas curah hujan yang cukup tinggi, sehingga berdampak pada pasokan dari petani,” ujarnya.
Ia mengaku, pihaknya juga memastikan pendistribusian bahan kebutuhan pokok di wilayah Kabupaten Malang berjalan lancar, hingga perayaan Natal dan Tahun Baru selesai. Monitoring ini diharapkan mampu menjaga stabilitas ekonomi daerah serta memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat selama momentum libur akhir tahun.
“Kami menghimbau masyarakat tetap tenang dan melapor jika menemukan indikasi penimbunan atau permainan harga. Pemantauan dan penegakan hukum akan dilakukan tegas bila ditemukan pelanggaran di lapangan,” jelasnya. (wul/mzm)








