Batu, SERU.co.id – Wisatawan asal Palembang yang sedang berlibur ke Kota Batu, RN bersama 28 anggota keluarga besarnya tertipu Rp13,5 juta. Uang tersebut sedianya untuk membayar villa di kawasan Yogyakarta yang ditawarkan secara Online.
Kepada wartawan SERU.co.id, RN mengaku sudah melakukan reservasi sejak November 2025 lalu tanpa menaruh curiga. Nomor yang ia hubungi melayani dengan bahasa yang meyakinkan. Dirinya baru curiga setelah selesai melakukan pelunasan dengan total transaksi Rp13,5 juta rupiah.
“Kami semua kumpul di Jakarta lalu bersama ke Malang dan menginap di Kota Batu. Rencananya dari Kota Batu, kami akan bergeser ke Jogja. Ternyata kami tertipu reservasi Villa. Akhirnya kami extend di Batu sampai dapat penginapan lagi di Yogya,” seru RN.
RN menceritakan, dirinya terlalu percaya dengan penawaran fiktif yang membuatnya tertarik untuk melakukan reservasi tanpa bertemu langsung dengan pengelola. Modusnya pun nampak rapih, seperti pengelola sesungguhnya. Satu hal yang membuatnya lengah adalah tidak mencocokkan dengan nomor yang tercantum sebagai nomor official.
“Kami mungkin terlalu percaya dengan fasilitas yang ditawarkan di medsos. Kami sadar tertipu setelah crosscheck di nomor yang tertera di Google Maps, ternyata nomornya berbeda. Mereka bilang tidak ada reservasi atas nama rombongan kami,” tuturnya.
Atas penipuan yang dialaminya ini, pihaknya telah mencoba mengubungi Tim Cyber kepolisan, agar dapat melacak Fake Account dari villa tersebut. Setidaknya agar tidak muncul korban lainnya. Mengingat musim libur panjang Natal dan Tahun Baru (Nataru) ini, rawan dimanfaatkan sebagai penipuan.
Terlepas dari kejadian yang lokasinya bukan di Kota Batu ini, Polres Batu telah lama mengeluarkan himbauan resmi bagi wisatawan, khususnya yang berencana berlibur ke Kota Batu. Agar tetap waspada terhadap modus penipuan reservasi villa fiktif. Penipuan ini biasanya meningkat drastis saat musim liburan (high season).
Melalui Sie Humas Polres Batu, Kapolres Batu AKBP. Andi Yudha Pranata telah memperingatkan kepada calon tamu agar mewaspadai modus penipuan Villa fiktif dengan mewaspadai beberapa hal.
1. Waspadai Harga yang Tidak Wajar
Jangan mudah tergiur dengan tawaran harga sewa villa yang sangat murah atau jauh di bawah harga pasar, terutama jika fasilitas yang ditawarkan terlihat sangat mewah. Penipu sering menggunakan harga rendah sebagai “umpan” untuk menarik korban dengan cepat.
2. Gunakan Platform Resmi
Sebaiknya lakukan pemesanan melalui Online Travel Agent (OTA) atau aplikasi pemesanan yang sudah terpercaya. Platform ini memiliki sistem verifikasi dan jaminan uang kembali jika terjadi kendala.
3. Cek Keaslian Foto dan Lokasi
Google Maps: Lakukan pengecekan alamat villa melalui Google Maps. Lihat ulasan (reviews) terbaru dan pastikan foto yang ada di Google Maps sesuai dengan yang ditawarkan. Manfaatkan pula Google Lens: untuk mengecek apakah foto villa tersebut dicatut dari properti lain atau dari internet.
4. Verifikasi Melalui Media Sosial
Jika Anda memesan melalui Instagram atau Facebook, perhatikan hal berikut:
- Cek apakah kolom komentar dibuka atau dibatasi (penipu biasanya menutup komentar).
- Lihat tanggal postingan; akun penipu biasanya baru dibuat dan memiliki pengikut (followers) hasil beli. Cek nomor WhatsApp pelaku di aplikasi GetContact untuk melihat apakah ada label “Penipu” atau “Villa Fiktif”.
5. Hindari Transfer Langsung ke Rekening Pribadi
Waspadalah jika pengelola villa mendesak Anda untuk segera melakukan pelunasan atau pembayaran DP ke rekening pribadi dengan alasan unit hampir penuh. Mintalah nomor rekening perusahaan atau gunakan metode pembayaran yang memiliki sistem escrow (rekening bersama).
6. Hubungi Biro Perjalanan/ Operator Wisata resmi yang dapat dipercaya atau datang langsung ke lokasi untuk bertemu pengan pengelola akomodasi secara langsung.
(dik/ono)








