Hadapi Nataru, Pos Kesehatan dan Mobile PSC 119 Disiagakan di Kota Malang

Hadapi Nataru, Pos Kesehatan dan Mobile PSC 119 Disiagakan di Kota Malang
Pos Kesehatan di Jalan Ijen didirikan untuk memberikan layanan medis dasar. (seru.co.id/bas)

Malang, SERU.co.id – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang menyiagakan pos pelayanan kesehatan selama masa libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru). Selain itu, layanan mobile PSC 119 disiagakan untuk mengantisipasi kegawatdaruratan medis diluar fasilitas kesehatan.

Kepala Dinkes Kota Malang, dr Husnul Muarif MM mengungkapkan, pos pelayanan ditempatkan di kawasan Jalan Ijen. Pos ini dilengkapi fasilitas kesehatan yang lebih lengkap dibandingkan pos pengamanan lainnya.

Bacaan Lainnya
Kepala Dinkes Kota Malang menjelaskan, upaya menghadapi Nataru dari sisi kesiapsiagaan medis. (Seru.co.id/bas)
Kepala Dinkes Kota Malang menjelaskan, upaya menghadapi Nataru dari sisi kesiapsiagaan medis. (Seru.co.id/bas)

“Karena di Ijen itu pos pelayanan, fasilitasnya kami tambah. Salah satunya ada pengobatan tradisional seperti pijat refleksi dan layanan pendukung lainnya,” seru Husnul, Kamis (24/12/2025) kemarin.

Selain itu, di lima pos lainnya juga disediakan obat-obatan darurat serta obat untuk mengurangi gejala keluhan kesehatan ringan hingga sedang. Pelayanan kesehatan dilakukan dengan sistem dua shift setiap harinya.

“Setiap shift ada tiga tenaga kesehatan, terdiri dari satu dokter dan dua perawat. Dalam satu hari ada dua shift, jadi satu pos ada enam tenaga kesehatan. Kalau dikalikan enam pos, total ada 36 tenaga kesehatan per hari,” paparnya.

Shift pelayanan dibagi mulai pukul 07.00–14.00 WIB dan dilanjutkan pukul 14.00–22.00 WIB. Seluruh pos kesehatan ini beroperasi sejak 20 Desember 2025 hingga 2 Januari 2026 dengan dukungan tenaga medis dari Puskesmas, klinik, hingga rumah sakit.

Sejak mulai beroperasi, Husnul menyebut antusiasme masyarakat cukup tinggi. Meski belum mengetahui jumlah pasti pengunjung, dalam satu shift rata-rata terdapat lima hingga sepuluh orang yang memanfaatkan layanan kesehatan di pos.

“Mayoritas hanya cek kesehatan dasar, seperti tekanan darah atau keluhan-keluhan kecil dan sedang. Pengguna layanan berasal dari warga Kota Malang maupun luar daerah yang sedang berlibur,” jelasnya.

Saat ini, pihaknya belum menambah jumlah tenaga kesehatan di pos-pos tersebut. Namun jika terjadi eskalasi tinggi, misalnya kepadatan lalu lintas meningkat sudah disiapkan tenaga cadangan.

Dinkes Kota Malang juga terus memantau kemungkinan penambahan pos pelayanan kesehatan lainnya. Selain itu, layanan kesehatan bergerak melalui Public Safety Center (PSC) 119 juga disiagakan untuk memantau kondisi di wilayah Kota Malang.

“PSC 119 kami siagakan secara mobile untuk memantau dan merespons kejadian di sekitar Kota Malang. Ini untuk memfasilitasi masyarakat yang belum mendapatkan penanganan medis di luar rumah sakit,” ungkapnya.

Tidak hanya merujuk pasien, tapi tim PSC juga harus bisa melakukan penanganan medis sederhana. Minimal, mereka harus mampu menginformasikan kondisi dan riwayat pasien, supaya rumah sakit terinformasi dengan baik dan siap menerima pasien rujukan.

Layanan yang diberikan oleh PSC 119, di antaranya mengedukasi pelapor melalui panduan lewat telepon untuk menangani kegawatdaruratan. Selanjutnya petugas PSC 119 juga akan diturunkan beserta ambulans ke lokasi pasien dan jika diperlukan, pasien akan dibawa ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat

“Selain memberikan layanan terkait kesehatan masyarakat, PSC 119 juga bergerak apabila terjadi kejadian darurat lainnya seperti kecelakaan lalu lintas, hingga bencana alam. Dalam hal ini, PSC juga berkolaborasi serta bersinergi lintas sektoral untuk penanganan yang lebih efisien,” tandasnya. (bas/mzm)

 

disclaimer

Pos terkait

iklan KKB Bank jatim