Malang, SERU.co.id – GS (62), warga Kecamatan Kromengan, Kabupaten Malang ditemukan meninggal dengan gantung diri di pohon sono di area perkebunan menggunakan tali tampar plastik, Senin (17/2/2025) sekitar pukul 09.30 WIB.
Kapolsek Kromengan, AKP Moch Sochib menerangkan, sebelum ditemukan, korban sempat berpamitan kepada keluarganya untuk pergi, Minggu (16/2/2025).
“Sekitar pukul 20.30 WIB, pada saat saksi berada di rumah, tiba-tiba korban saudara GS berpamitan kepada istrinya untuk keluar rumah. Dan dikira istrinya, korban akan tidur di rumah saudaranya,” seru Moch Sochib, saat dikonfirmasi.
Tanpa menaruh rasa curiga, istri korban membiarkannya pergi dan tidak mencarinya. Namun keesokan harinya istri korban mendapatkan kabar, jika suaminya ditemukan meninggal dunia di area perkebunan.
“Sekitar pukul 09.30 WIB. Salah satu warga memberi tahu kepada istri korban bahwa suaminya diketahui sedang gantung diri di perkebunan di Dusun Krajan, Desa Kromengan, Kecamatan Kromengan,” terangnya.
Moch Sochib menjelaskan, berdasarkan keterangan salah satu tetangga korban, orang pertama yang menemukan tubuh korban sudah dalam keadaan tergantung di atas pohon. Awalnya ia tidak sengaja melihat korban saat hendak pergi berkebun di ladangnya.
“Saksi langsung berteriak minta tolong,” tutur Moch Sochib.
Dikatakan Moch Sochib, pihak keluarga korban keberatan dan menolak untuk dilakukan Visum atau otopsi. Serta sudah menerima dengan ikhlas korban meninggal dengan cara gantung diri.
Dari hasil pemeriksaan pada tubuh korban oleh petugas kesehatan, terdapat luka memar di lingkar leher, akibat adanya lilitan tali tambang yang terbuat dari plastik warna kuning yang diikatkan di pohon kayu sono.
Selanjutnya juga terlihat mata korban mengalami midriasis atau tidak nampak pergerakan pada pupil mata. Tidak teraba nadi karotis dan seluruh tubuh tidak terlihat adanya tanda tanda kekerasan.(wul/ono)