Malang, SERU.co.id – Penumpang Terminal Arjosari bakal membludak saat Natal dan Tahun Baru (Nataru). Karena itu, pengawasan bus diperketat untuk memastikan kenyamanan penumpang.
Kasatpel Terminal Tipe A Arjosari, Mega Perwira Donowati mengungkapkan, jumlah penumpang harian berada di kisaran 3.000 hingga 4.000 orang. Selama Nataru diperkirakan mencapai 8.000 hingga 9.000 penumpang per hari.
“Pengawasan terus kami lakukan dan kami perketat. Kami sudah melakukan ramp chek secara rutin dan kami tambah kapasitas ramp chek mulai tanggal 18 Desember,” seru Mega, saat ditemui di kantornya, Selasa (16/12/2025).
Selain pengawasan teknis kendaraan, pihaknya meningkatkan pengawasan terhadap kinerja sopir bus. Mega menegaskan, pihaknya tidak akan mentoleransi kru bus yang bertindak sewenang-wenang, seperti memaksa calon penumpang naik armada tertentu.
“Biasanya ada kru bus yang memaksa penumpang masuk, bahkan barangnya sudah dinaikkan sebelum orangnya masuk. Kami tidak menginginkan kejadian seperti itu,” ungkapnya.
Mega mengatakan, para sopir bus sudah dikumpulkan dan diberikan pengarahan. Apabila ada sopir nakal yang melanggar, pihaknya tidak segan menindak tegas.
“Jika saya menerima laporan seperti itu, pasti akan kami tindak dengan tilang dan kami laporkan ke PO busnya. Kami berupaya memastikan keamanan dan kenyamanan penumpang,” jelasnya.
Untuk mengantisipasi kelebihan muatan atau overload kendaraan, Satpel Terminal Arjosari menyiagakan petugas pengawasan di wilayah terminal. Petugas sweeper siap mendokumentasikan, jika menemui bus yang melanggar, terutama yang melakukan praktik ngetem.
“Bus yang melanggar akan langsung kami tindak dengan tilang, kemudian kami laporkan ke dinas provinsi dan juga ke perusahaan otobusnya. Kadang pengusaha tidak tahu kalau kru di lapangan melanggar aturan,” jelas Mega.
Ia mengatakan, dalam waktu dekat juga akan dilaksanakan tes kesehatan bagi para sopir. Tes itu penting, untuk memastikan para sopir dalam kondisi prima di tengah padatnya aktivitas lalu lintas selama Nataru.
Salah satu sopir bus, Ribut mengatakan, lonjakan penumpang selama Nataru biasanya terjadi mulai tanggal 20 Desember. Ia menyebut, hasil ramp chek armada yang dikendarainya menunjukkan kendaraan dalam kondisi prima.
“Saya mengendarai bus dari Malang sampai Probolinggo. Pemeriksaan sudah rutin dilakukan untuk memastikan keamanan kendaraan,” ujarnya.
Ribut mengakui, para sopir bus terkadang berusaha mendapatkan penumpang dengan cepat. Persaingan antar armada bus biasanya terjadi lantaran kondisi terminal tidak seramai dulu.
“Sekarang tidak seramai dulu, karena mungkin sudah banyak yang pakai kendaraan pribadi. Tapi kalau momen besar pasti ramai, apalagi kalau anak-anak libur sekolah,” tandasnya. (bas/rhd)








