Malang, SERU.co.id – Sebanyak 120 sopir bus Terminal Arjosari menjalani tes kesehatan menjelang Natal dan Tahun Baruq (Nataru). Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang selaku penanggungjawab pemeriksaan kesehatan memberikan imbauan khusus kepada para sopir.
Penanggung Jawab Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Dinkes Kota Malang, Lilik Suharti mengungkapkan, pemeriksaan kesehatan ini rutin digelar. Kali ini menjadi upaya memastikan keselamatan perjalanan menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).
“Pemeriksaan ini bertujuan untuk memastikan kondisi kesehatan para sopir bus tetap prima menjelang momen Nataru. Kondisi kesehatan sopir juga sangat penting untuk memastikan keselamatan penumpang,” seru Lilik, Rabu (17/12/2025).
Lilik menerangkan, rangkaian tes kesehatan meliputi pemeriksaan fisik seperti tinggi badan, berat badan, tekanan darah, serta pemeriksaan mata untuk mendeteksi buta warna. Selain itu, petugas juga melakukan pemeriksaan gula darah, tes alkohol dan tes Narkoba melalui pemeriksaan urin.
“Pemeriksaan mata penting untuk memastikan sopir tidak mengalami buta warna, karena bisa berisiko kecelakaan kalau salah membaca lampu lalu lintas. Yang tidak kalah penting adalah pemeriksaan alkohol dan Narkoba,” tuturnya.
Dalam kegiatan tersebut, Dinkes Kota Malang menerjunkan tim medis dari dua Puskesmas, RSUD Kota Malang, serta melibatkan Badan Narkotika Nasional (BNN). Tidak lupa, pihaknya menyampaikan sejumlah imbauan khusus, supaya para sopir bisa menjaga stamina di tengah padatnya aktivitas saat Nataru.
“Kami mengimbau para sopir bus rutin memeriksakan kesehatan, baik sebelum maupun setelah perjalanan. Jangan lupa istirahat setelah dua jam mengemudi dan siapkan sopir cadangan untuk perjalanan jarak jauh. Kalau kondisi badan tidak enak, sebaiknya libur,” urai Lilik.
Selain pemeriksaan, petugas juga memberikan obat-obatan sesuai kebutuhan para sopir setelah diperiksa kesehatannya. Selain itu, masing-masing sopir mendapatkan vitamin guna menjaga kebugaran para sopir.
Sementara, Kasatpel Terminal Tipe A Arjosari, Mega Perwira Donowati mengatakan, tes kesehatan sangat penting. Para sopir tidak boleh menyepelekan kondisi kesehatan, karena sangat berpengaruh saat mengemudi.
“Jangan lupa menjaga stamina. Kami juga berkoordinasi dengan pihak perusahaan bus terkait hasil pemeriksaan sopir hari ini,” jelasnya.
Baca juga: Alih Fungsi Lahan Sawah ke Beton Pemicu Banjir Kota Malang
Mega menyebut, pemeriksaan kesehatan dilakukan secara rutin setiap momen besar. Tingginya arus lalu lintas penumpang, tentu berdampak pada aktivitas lalu lalang bus.
“Kami juga meminta pihak perusahaan memastikan kondisi bus cadangan dan sopir cadangan dalam kondisi prima. Tim kami akan melakukan pengecekan berkala untuk memastikan keselamatan penumpang,” terangnya.
Salah satu sopir bus, Achmad mengatakan, ia merasa senang adanya tes kesehatan ini sangat bermanfaat. Di tengah padatnya aktivitas pekerjaan, ia jarang melakukan tes kesehatan kecuali menjelang momentum besar.
“Terakhir periksa sudah berbulan-bulan lalu. Dari pemeriksaan tadi, cuma tekanan darah yang agak tinggi dan dapat obat hipertensi,” kata Achmad.
Ia mengingatkan, kondisi kesehatan sangat penting dan tidak boleh diabaikan. Menurutnya, pola istirahat dan pola makan menjadi kunci utama menjaga stamina.
“Menurut saya ini sangat penting sekali soalnya kita tidak tahu kondisi kita jadi memang kalau tidak enak badan mending izin libur,” tandasnya. (bas/mzm)








