Lonjakan Harga Jelang Nataru, Stok Beras dan BBM di Kota Malang Aman

Lonjakan Harga Jelang Nataru, Stok Beras dan BBM di Kota Malang Aman
Wali Kota Malang bersama TPID melakukan sidak ke Gudang Bulog Malang. (bas)

Malang, SERU.co.id – Meski terjadi lonjakan harga kebutuhan jelang Natal dan Tahun Baru (Nataru), Wali Kota Malang memastikan stok beras dan BBM aman. Baik sisi ketersediaan stok dan mekanisme pendistribusiannya.

Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat mengatakan, hasil pengecekan menunjukkan stok beras di Bulog sangat mencukupi saat Nataru. Bahkan stok yang tersedia masih cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat hingga beberapa bulan ke depan.

Bacaan Lainnya

“Di Bulog sudah kita cek bersama, ketersediaan beras sangat siap. Diprediksi hingga Februari masih aman, termasuk beras SPHP dan jenis beras lainnya,” seru Wahyu, usai melakukan sidak bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID), Rabu (17/12/2025).

Wali Kota Malang memastikan stok beras hingga BBM aman selama Nataru. (bas)
Wali Kota Malang memastikan stok beras hingga BBM aman selama Nataru. (bas)

Menurutnya, kesiapan stok beras sangat berpengaruh terhadap stabilitas kebutuhan bahan pokok masyarakat, khususnya beras selama periode libur panjang Nataru. Selain Bulog, TPID Kota Malang juga melakukan koordinasi langsung dengan Pertamina terkait ketersediaan BBM dan LPG.

Wahyu menegaskan, stok energi juga berada dalam kondisi aman. Masyarakat tak perlu khawatir, karena kebutuhan pasokan BBM sudah disediakan di berbagai titik.

“Pertamina sudah menyampaikan sejumlah skema antisipasi. Termasuk jika terjadi kemacetan panjang dan kendaraan kehabisan BBM, masyarakat bisa menghubungi call center 135 dan BBM akan dikirim ke lokasi,” jelasnya.

Layanan call center 135 tersebut juga dapat dimanfaatkan oleh masyarakat rumah tangga apabila mengalami kekurangan LPG.
Dengan berbagai kesiapan tersebut, Wahyu optimistis kebutuhan masyarakat maupun wisatawan yang datang ke Kota Malang selama Nataru dapat terpenuhi.

“Insyaallah, Nataru besok, baik warga Malang maupun pendatang terkait beras, BBM dan LPG relatif aman. Soal potensi kemacetan, kami sudah menyiapkan langkah antisipasi lintas wilayah Malang Raya dan menyiapkan pos-pos pengamanan, kesiapsiagaan lalu lintas, termasuk antisipasi bencana,” urai Wahyu.

Sementara, Kepala Bulog Sub Divre Malang, Muhammad Nurjuliansyah Rachman menyampaikan, stok beras mencapai sekitar 12.592 ton. Jumlah tersebut dinilai cukup untuk memenuhi kebutuhan lebih dari enam bulan.

“Khusus di gudang Kota Malang sendiri, stoknya sekitar 2.762 ton. Untuk di wilayah Kabupaten Malang, stoknya mencapai 16.000 ton,” ujarnya.

Pria yang akrab disapa Hanung itu memastikan, seluruh beras yang tersimpan merupakan hasil produksi dalam negeri. Sudah tidak ada beras impor, semuanya murni hasil penyerapan petani lokal.

“Beras yang dikelola Bulog adalah beras medium Cadangan Beras Pemerintah (CBP) yang diolah dari gabah kering panen (GKP) petani lokal bekerja sama dengan penggilingan setempat. Beras tersebut memiliki kadar broken maksimal 25 persen,” terangnya.

Beras SPHP di gudang Bulog dijual seharga Rp11.000 per kilogram atau Rp55.000 per karung lima kilogram. Di toko ritel modern, harga jual maksimal mengikuti Harga Eceran Tertinggi (HET) sebesar Rp12.500 per kilogram.

“SPHP sudah tersedia di ritel modern seperti Transmart, Alfamart, Indomaret, sampai Hypermart. Pendistribusian di wilayah Malang bisa mencapai 70 sampai 100 ton per hari,” pungkasnya. (bas/rhd)

disclaimer

Pos terkait

iklan KKB Bank jatim