Pemkot Malang Upayakan Seni Bantengan Jadi Warisan Budaya Tak Benda

Pemkot Malang bakal wadahi pegiat budaya kesenian bantengan. (ws7) - Pemkot Malang Upayakan Seni Bantengan Jadi Warisan Budaya Tak Benda
Pemkot Malang bakal wadahi pegiat budaya kesenian bantengan. (ws7)

Malang, SERU.co.id – Walaupun seni bantengan tidak asing di masyarakat Kota Malang, namun ternyata seni ini belum ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB). Sehingga berbagai upaya dilakukan untuk membangun seni ini agar memiliki syarat cukup bisa masuk WBTB.

Wakil Wali Kota Malang, Sofyan Edi Jarwoko menyampaikan, upaya memasukkan seni bantengan ke WBTB menjadi hal yang harus dilakukan. Agar seni ini benar-benar mendapat pengakuan sebagai budaya asli yang khas dan patut dilestarikan.

Bacaan Lainnya

“Karena masih banyak progres yang harus dijalankan. Salah satunya yakni memasukkan kesenian bantengan ini di WBTB,” seru Sofyan Edi, saat menghadiri acara Pesona Bantengan Kota Malang, Jumat (24/2/2023).

Untuk melakukan itu, Wawali mengajak semua pihak agar berkolaborasi dengan baik. Terutama dari komunitas bantengan yang selama ini telah terbangun.

Baca juga: Ada Kuda Lumping dan Bantengan Dalam Pendidikan Pesantren Rakyat Al-Amin

“Tentu itu butuh sebuah semangat dari komunitas bantengannya itu sendiri untuk bisa berjuang semaksimal mungkin. Sehingga bantengan ini bisa diterima sebagai sebuah kesenian yang khas,” jelasnya.

Di kawasan Malang Raya, Kota Batu adalah yang paling getol menyelenggarakan festival pengenalan seni bantengan kepada khalayak umum. Dari semangat tersebut, para seniman bantengan berharap, Kota Malang melakukan hal serupa.

Ketua Bantengan Nuswantoro, Agus Rianto menyampaikan, pemerintah daerah bisa menyelenggarakan sebuah event tertentu. Sebagai bentuk dukungan terhadap pegiat seni bantengan, sehingga para seniman memiliki wadah untuk berekspresi di Kota Malang.

“Buatkan event lah, tempat untuk seniman melepas ekspresi seninya dalam bentuk kesenian bantengan atau yang lain,” pinta Agus.

Baca juga: Kisah Jaran Kepang dan Bantengan Kota Wisata Batu

Salah satu dukungan yang diharapkan adalah mengenai perizinan yang merupakan wewenang dari pemerintah daerah setempat. Menurutnya, adanya perizinan yang ribet, berpotensi menghancurkan para seniman bantengan.

“Kalau harapan saya, permudah perizinan. Itu yang kadang merusak dan sangat mempersulit pelaku seni budaya. Kalau perizinan sampai sekarang masih ribet dan ketat sekali untuk seni budaya, hancurlah kita,” tandasnya. (ws7/rhd)


Baca juga:

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *