Sementara itu, dalam ceramah subuh, Ustadz Sutiaji menekankan, pentingnya membangun konsep alhamdulillah dan memahami maknanya secara hakiki.
“Kalau sudah mengucapkan alhamdulillah secara lisan dan qolbu, maka bukan cari pujian tapi ridho. Dalam beribadah tidak karena takut neraka dan mengharap surga namun yang dicari hanya ridho Allah. Pun dalam melakukan aktifitas giat sehari hari, tidak terjebak untuk pujian dunia, namun benar-benar membawa kemaslahatan,” tukasnya.
Pada kesempatan yang sama, Wali Kota Sutiaji memberikan tali asih kepada anak-anak yatim. Serta bantuan untuk operasional Pasar Bahagia, dengan didampingi beberapa Perangkat Daerah.
Sementara itu, Ketua Yayasan Masjid Al Ikhlas, Abdullah Said menyampaikan, terbentuknya Pasar Bahagia adalah upaya merekatkan nilai dari jamaah untuk jamaah. Yakni dari infaq yang berhasil dihimpun dikembalikan lagi kemanfaatannya untuk para jamaah.
“Konsep belanja sayur mayur menggunakan infaq, lalu dibagikan kepada jamaah sholat subuh secara gratis ini dinamakan Pasar Bahagia. Kegiatan ini merupakan inisiasi dari Takmir Masjid Al Ikhlas,” jelasnya. (ws7/rhd)
Baca juga:
Usai Macito Baru, Pemkot Malang Ajukan Pembangunan Taman ke CSR
Pemkot Malang Bersama BPN Canangkan Gemapatas
Urai Polemik Pengelolaan Pasar Besar, Pemkot Malang-PT MPP Sepakat Putus Kerjasama
1 Komentar