Batu, SERU.co.id – Kondisi hujan yang terjadi lebih dari sepekan di Kota Batu telah berimbas pada turunnya angka kunjungan wisata agro, khususnya petik buah Apel. Hal ini diakui olah para pengelola wisata petik apel di kawasan Desa Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu.
Salah satu petani apel di kawasan Dusun Gerdu, Desa Tulungrejo, Endik Setya Cahya Utama mengatakan, penurunan angka wisata petik buah apel bahkan mencapai 50 persen. Sebelumnya, dalam sehari angka kunjungan wisata bisa mencapai 750 orang perhari. Namun karena seringnya hujan di siang hari, beberapa grup wisata terpaksa membatalkan kunjungannya.
“Kebanyakan kunjungan wisata petik apel itu siang sampai sore hari,” serunya.
Endik Gilang, sapaan akrabnya menjelaskan, sebenarnya untuk kunjungan wisata petik apel bisa dibuat mulai dari pagi hari. Hal ini akan mengurangi risiko terkena hujan saat di tengah kebun. Alasan lain yang menyebabkan turunnya angka kunjungan wisata ke kebun apel karena adanya kekhawatiran tentang ancaman banjir dan tanah longsor.
“Pengunjung juga ada yang menunda kedatangannya akibat khawatir adanya informasi banjir atau tanah longsor ketika akan menuju ke Kota Batu,” ucapnya.
Pengelola Wisata petik Apel Mandiri ini pun berharap agar kondisi cuaca lekas membaik, sehingga kunjungan wisata ke kebun apel juga kembali meningkat. Pihaknya juga tetap menyiapkan kendaraan shuttle untuk lokasi kebun apel yang lebih jauh jaraknya dari tepi jalan. Itu semua demi pelayanan yang baik bagi rombongan wisata. (dik/mzm)
Baca juga:
- BRIN Pastikan Peneliti Indonesia Jadi Penulis Utama Publikasi Rafflesia Hasseltii Usai Polemik
- KPK Tegaskan Proses Hukum PT JN Tetap Jalan Meski Presiden Beri Rehabilitasi
- Bupati Rio Tunjuk Fathor Rahman sebagai Pj Sekda Kabupaten Situbondo
- Kota Malang Raih Predikat Unggul pada Indeks Kualitas Kebijakan 2025
- Temuan Pelajar Terindikasi Narkoba, DPRD Surabaya Dorong Screening Berkala di Sekolah








