Bus Macyto Hanya Dikerjakan 19 Hari

Bus Macyto tampak lebih simpel dengan warna biru. (jaz) - Bus Macyto Hanya Dikerjakan 19 Hari
Bus Macyto tampak lebih simpel dengan warna biru. (jaz)

Malang, SERU.co.id – Bus Malang City Tour (Macyto) kembali bisa dinikmati wisatawan yang berkunjung di Kota Malang. Siapa sangka bus yang tampil lebih simpel tidak dua tingkat seperti sebelumnya, hanya dikerjakan dalam waktu belasan hari.

Construction Bus Macyto, Barlian Nasution mengungkapkan, perusahaannya telah membuat berbagai bus ikonik dengan ciri khusus di berbagai daerah nusantara. Biasanya pengerjaan bus-bus tersebut membutuhkan waktu sekitar enam minggu lebih.

Bacaan Lainnya

“Idealnya satu bus 45 hari (pengerjaan), ini 19 hari over lembur beberapa hari. Terlaksana tetapi tidak mengurangi kualitas,” seru Barlian Nasution, ditemui di Halaman Gedung Kartini beberapa hari lalu.

Barlian Nasution yang kerap disapa Edho mengaku, tema yang diambil dari skepping Kota Malang yang banyak bangunan gotik zaman kolonial, bisa disebut Paris Van Java. Setiap daerah mempunyai keunikan tersendiri, sehingga pihaknya menerapkan hak paten.

Selanjutnya, menerapkan standar tinggi dalam segi kualitas. Menggunakan material khusus supaya semua rentang usia bisa nyaman menggunakan fasilitas Bis Macyto, baik anak-anak hingga nenek-nenek.

“Nenek-nenek atau anak-anak tidak ada yang kepleset. Jangan sampai kejepit, sehingga sebelumnya memang diproduksi lebih harus presisi. Meski waktu mepet, tidak mengurangi kualitas,” imbuhnya.

Construction Bus Macyto, Barlian Nasution menjelaskan, pengerjaan bus ikonik Kota Malang. (jaz) - Bus Macyto Hanya Dikerjakan 19 Hari
Construction Bus Macyto, Barlian Nasution menjelaskan, pengerjaan bus ikonik Kota Malang. (jaz)

Pengerjaan dibawah PT Rega Dana Asia, Jalan Haji Amirmahmoed 111 -115 Cimahi ini menggunakan kualitas tinggi. Daya tahan bus tersebut bisa 20 tahun tidak akan keropos. Karena jenis bahan yang dipilih khusus, untuk pagarnya juga dibakar hampir 400 derajat karena diperuntukkan out dor.

Ditanya soal memilih bus terbuka, dirinya menjawab sebetulnya kendaraan itu seperti mobil biasa, dengan mempertimbangkan aktivitas siang. Jadi harus memilih terbuka atau tertutup. Dengan alasan lebih menarik untuk aktivitas pariwisata, jadi permintaannya terbuka.

Selain itu, interaksi dengan masyarakat lebih mengena, karena mobil ini diperuntukkan untuk masyarakat. Termasuk ketika hujan, sudah dipertimbangkan bagaimana agar tidak ada air hujan yang masuk.

“Insyaallah kalau mobil jalan sekitar 20km per jam, hujan tidak akan masuk,” bebernya.

Lain halnya, Desainer Bus Macyto, Hasan Muda Nasution mengungkapkan, selain tema gotik yang diambil, juga ada buah-buahan yang dimasukkan untuk backgroundnya. Kemudian Malang juga terkenal dekat dengan Kerajaan Singosari. Serta mencoba memasukkan unsur ‘Singo Edan’ dalam desain relief pagar berdasarkan logo Kota Malang zaman kolonial.

“Kalau desainnya sekitar dua mingguan. Karena bolak-balik sama pihak pemerintah ada masukan,” ujarnya.

Selama desain tidak terlalu banyak persoalan, karena dapat banyak masukan informasi dari Pemkot Malang. Terkait warna sebelumnya hijau ke biru merupakan permintaan dari Pemkot Malang, dan nantinya kedepan menginginkan warna-warni.

“Biar lebih meriah mungkin karena untuk aktivitas masyarakatnya,” ungkapnya.

Lebih lanjut, memilih nama unik yaitu Dorado dari Timur, sebab Malang mempunyai sebutan khusus oleh beberapa orang Belanda zaman dahulu. Arti Dorado dari timur adalah ‘Dorado’ saking bagusnya dari timur, seperti Paris is Java.

Diketahui dimensi Bus Macyto 2,1 x 7,4 meter sesuai yang diizinkan oleh Kementrian Perhubungan. Ambang batas panjang delapan meter, sementara tinggi yang diizinkan 3,2 meter. Pihaknya sengaja membuat dibawahnya, atau dengan ukuran ketinggian 3,1 meter.

Sementara kapasitas angkut Bus Macyto sendiri hanya 20-22 orang. Berbeda kapasitasnya dengan armada bus sebelumnya dengan dua lantai. (jaz/rhd)


Baca juga:

disclaimer

Pos terkait