Pemerintah Kerahkan Bantuan ke Aceh Sumut dan Sumbar, Korban Banjir Terus Bertambah

Pemerintah Kerahkan Bantuan ke Aceh Sumut dan Sumbar, Korban Banjir Terus Bertambah
Kondisi banjir di Tapanuli Tengah Sumatra Utara. (ist)

Jakarta, SERU.co.id – Pemerintah pusat meningkatkan respons darurat terhadap rangkaian banjir dan longsor yang melanda Aceh, Sumatra Utara dan Sumatra Barat sejak awal pekan. Hingga Jumat (28/11/2025), jumlah korban meninggal tercatat sedikitnya 127 orang dan puluhan lainnya masih hilang. Ribuan rumah rusak dan ribuan warga harus mengungsi akibat hujan ekstrem yang dipicu Siklon Tropis Senyar.

Sekretaris Kabinet, Teddy Indra Wijaya mengatakan, pemerintah kembali mengirim bantuan besar-besaran ke tiga provinsi terdampak. Pengiriman dilakukan pukul 07.30 WIB dari Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, menggunakan empat pesawat.

Bacaan Lainnya

“Tiga pesawat Hercules dan satu A400 yang baru tiba di Indonesia bulan ini langsung menuju tiga provinsi terdampak bencana,” seru Teddy, Jumat (28/11/2025).

Teddy menegaskan, pengiriman ini bukan kali pertama. Sejak hari pertama bencana, Presiden Prabowo Subianto memerintahkan seluruh jajaran bergerak cepat tanpa menunggu jeda. Arus bantuan telah dikirim melalui pesawat TNI, maskapai sipil dan koordinasi intensif dengan kepala daerah.

Meski dampaknya luas, pemerintah belum menetapkan status bencana nasional. Menko PMK, Pratikno menegaskan, masing-masing daerah terdampak sudah menetapkan status darurat bencana. Saat ini statusnya bencana daerah.

Sementara itu, Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman menyatakan, pemerintah mengalokasikan 32,7 ribu ton beras dan 6.300 ton minyak goreng untuk warga terdampak banjir. Pengiriman dilakukan tanpa jeda untuk memastikan kebutuhan dasar warga terpenuhi.

“Ini untuk saudara-saudara kita di Sumatra Barat, Sumatra Utara, Aceh. Pemerintah mengirim beras dan minyak goreng sebagai respons cepat,” kata Amran.

Kepala BNPB, Letjen Suharyanto mengatakan, BNPB membentuk Posko Terpadu di Tarutung sebagai pusat koordinasi penanganan tiga provinsi. Operasi pencarian dan penyelamatan (SAR) menjadi prioritas utama. Sebagaimana dilakukan dalam penanganan bencana di Cilacap dan Banjarnegara.

“Fokus utama tetap pencarian korban dan pemenuhan kebutuhan dasar,” tegasnya, dikutip dari website BNPB.

Karena banyak akses darat terputus, penyaluran bantuan sebagian besar dilakukan melalui jalur udara. Pemerintah juga menyiapkan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) untuk menghalau awan. Kemudian mengendalikan distribusi curah hujan guna mencegah bencana susulan.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari menyebut, kendala utama saat ini adalah jaringan komunikasi yang terputus di sejumlah kabupaten/kota di Aceh, Sumut dan Sumbar. Hal ini membuat laporan dampak bencana datang secara bertahap.

“Kami terus berkomunikasi dengan daerah, namun beberapa wilayah masih kesulitan melapor karena jaringan belum pulih,” pungkasnya. (aan/mzm)

 

disclaimer

Pos terkait

iklan KKB Bank jatim