Wawali Batu Apresiasi Gebyak Budoyo Sisir ke-191, Tradisi Jadi Penggerak Kuat Ekonomi Warga

Wawali Batu Apresiasi Gebyak Budoyo Sisir ke-191, Tradisi Jadi Penggerak Kuat Ekonomi Warga
Wawali Batu hadir diantara ribuan warga yang memadati acara. (ist)

​Batu, SERU.co.id – Kelurahan Sisir di Kota Batu sukses menggelar puncak perayaan hari jadi mereka yang ke-191 melalui acara akbar, Gebyak Budoyo Sisir Nyawiji 4. Kegiatan ini mendapatkan apresiasi dari Wawali Batu karena menjadi penggerak ekonomi kerakyatan.

Wakil Wali Kota Batu, Heli Suyanto, yang turut hadir dalam acara di area parkir KONI Batu pada Sabtu malam (22/11/2025) menegaskan pentingnya menjaga keberlanjutan acara kebudayaan ini. Ia menyoroti keramaian yang tercipta, langsung menguntungkan UMKM lokal seperti pedagang kuliner, kerajinan, dan industri kreatif yang menggantungkan penghasilannya pada acara tersebut. ​

Bacaan Lainnya

​“Ini adalah sebuah tradisi yang dirawat dengan baik dan menciptakan peluang ekonomi yang terus bertumbuh,” seru Wawali Heli Suyanto.

Gebyak Budoyo yang dihadiri ribuan warga berdampak signifikan pada peningkatan omzet pedagang kecil. Event ini tidak hanya menjadi panggung kebudayaan, tetapi juga pasar rakyat yang hidup. ​Wawali Batu juga menekankan komitmen pemerintah kota untuk memastikan seluruh infrastruktur pendukung siap menopang kegiatan budaya berskala besar.

“Hal ini bertujuan agar momentum budaya yang telah diwariskan turun-temurun dapat terus memberi manfaat sosial dan ekonomi yang nyata,” tuturnya.

Sisir Nyawiji 4 juga menjadi etalase bagi regenerasi seni dan budaya di Kelurahan Sisir. Para generasi muda tampil dengan berbagai ekspresi melalui tarian, musik, dan alunan gamelan, menandakan bahwa kesenian di wilayah tersebut terus hidup. Penampilan memukau dari Niken Salindri, yang sukses menarik massa lebih besar.

“Kehadirannya memperkuat daya tarik acara, yang berujung pada peningkatan signifikan dalam penjualan pedagang kecil di sekitar lokasi,” imbuhnya.

​​Puncak Gebyak Budoyo didahului oleh serangkaian kegiatan adat yang telah berlangsung sejak awal November. Seperti gugur gunung, pasang umbul-umbul hingga kirab tumpeng. Semua rangkaian ini memerlukan kolaborasi aktif dari berbagai pihak, mulai dari kelompok seni, pemuda, hingga UMKM penyedia logistik acara.

“​Kegiatan ini memperlihatkan bahwa pengembangan kebudayaan dan pemberdayaan ekonomi kerakyatan dapat berjalan harmonis,” pungkasnya. (dik/ono)

 

 

disclaimer

Pos terkait

iklan KKB Bank jatim