DPRD Kota Malang Sayangkan SPPG Tutup Sementara

DPRD Kota Malang Sayangkan SPPG Tutup Sementara
Anggota Komisi D DPRD Kota Malang, Asmualik. (ist)

Malang, SERU.co.id – Berhentinya dua Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kota Malang dengan tidak melayani sementara Makan Bergizi Gratis (MBG) menjadi perhatian publik.

Anggota Komisi D DPRD Kota Malang, Asmualik menyayangkan, dua SPPG yang berhenti sementara melayani program MBG. Lantaran adanya pergantian yayasan dan pembenahan infrastruktur di SPPG tersebut.

Bacaan Lainnya

“Kami cukup prihatin, karena peran SPPG vital dalam MBG sebagai upaya pemerintah mengentaskan kemiskinan. Mengurangi angka stunting dan membuat perputaran ekonomi daerah semakin bagus,” seru Asmualik, Selasa (18/11/2025).

Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPRD Kota Malang ini berharap, dua SPPG yang berhenti sementara, agar segera beroperasi kembali. Meski alasan pergantian yayasan dan pembenahan infrastruktur menjadi dasar penghentian sementara SPPG tersebut.

“Hal semacam ini diharapkan tidak akan meluas ke sektor lain dan bisa dieliminir. Saya lihat bukan karena kendala signifikan, tapi karena masalah internal dari penyelenggara SPPG itu sendiri,” imbuh Asmualik.

Asmualik berharap, permasalahan internal SPPG segera ada solusi terbaik. Pemerintah Kota (Pemkot) Malang juga dapat menjadi fasilitator supaya tidak ada SPPG yang berhenti lagi.

“Saya sangat mendukung MBG dan berharap ada tindakan pemerintah sebagai fasilitator dalam masalah tersebut. Jangan ada lagi SPPG yang berhenti dan yang berhenti mudah-mudahan segera beroperasi kembali,” tegasnya.

“Rencananya, di Kota Malang ada 84 SPPG. Saya meyakini, SPPG bisa mengembangkan ekonomi di Kota Malang dan Kota Malang bisa terhindar dari gizi buruk,” tandasnya.

Sebelumnya, Kepala Dispangtan Kota Malang, Slamet Husnan mengungkapkan, ada dua SPPG yang sedang berhenti operasionalnya. Pertama, SPPG Yayasan LP Ma’arif NU di Jalan IR Rais Nomor 66 dan SPPG Lanal yang dikelola Yayasan Salman Peduli Berkarya di Jalan Yos Sudarso Nomor 12.

“Jadi sekarang ada dua itu (yang berhenti beroperasi). Tapi penghentian aktivitas dua SPPG tersebut tidak terkait dengan masalah pendanaan,” ucap Slamet, Senin (17/11/2025).

Pria asal Banyuwangi itu mengatakan, penghentian operasional, karena pergantian yayasan dan pembenahan infrastruktur. SPPG tersebut juga bersifat sementara waktu sampai prosesnya selesai.

Meski begitu, Slamet belum dapat memastikan kapan dua SPPG itu kembali beroperasi. Ia berharap, semua prosesnya berjalan lancar, sehingga cepat beroperasi kembali.

“Kami belum tahu kapan mulai operasional lagi. Kalau tidak salah, kurang lebih satu bulanan,” ungkapnya.

Pemerintah Kota (Pemkot) Malang sendiri menargetkan, sebanyak 84 SPPG berdiri di Kota Malang memenuhi kebutuhan program MBG. Saat ini, baru 17 SPPG yang sudah berjalan menjangkau ribuan siswa.

“Progresnya terus berjalan dan masih ada 12 SPPG yang akan beroperasi. Pihak pengelola juga harus mengurus Sertifikat Laik Higiene dan Sanitasi (SLHS) dan sudah ada 14 SPPG yang mengantongi,” tandasnya. (rhd)

 

disclaimer

Pos terkait

iklan KKB Bank jatim