HPI Jatim Sambut Positif ​Pengesahan UU Pariwisata, Dorong Pramuwisata Lokal Tingkatkan Profesionalisme

HPI Jatim Sambut Positif ​Pengesahan UU Pariwisata Terbaru, Dorong Pramuwisata Lokal Tingkatkan Profesionalisme
Ketua DPD HPI Jatim, Sujay Asmed. (ist)

​Batu, SERU.co.id – Ketua Dewan Pimpinan Daerah Himpunan Pramuwisata Indonesia (DPD HPI) Jawa Timur menyambut gembira persetujuan perubahan ketiga Rancangan Undang-Undang (RUU) Pariwisata yang telah dilakukan DPR RI. Ia menilai, UU ini menjadi peluang emas bagi profesi pramuwisata (pemandu wisata), khususnya di Jawa Timur.

Ketua DPD HPI Jatim, Sujay Asmed menyoroti pergeseran fokus dalam UU baru yang dinilai sangat menguntungkan. Menurutnya, perubahan mendasar adalah perluasan konsep pembangunan pariwisata dari 4 pilar menjadi 12 ekosistem kepariwisataan. Ia optimis, UU baru ini akan memperkuat posisi Indonesia sebagai destinasi pariwisata unggulan dunia yang berkelanjutan.

Bacaan Lainnya

​”Perubahan ini membuka cakrawala baru. Pramuwisata tak lagi hanya berkutat pada destinasi, tetapi memiliki peluang lebih luas untuk berkembang seiring dengan 12 ekosistem yang diatur dalam UU,” seru Bang Jay sapaannya kepada SERU.co.id.

​​Bang Jay menggarisbawahi beberapa manfaat spesifik yang didapat para pramuwisata dari disahkannya UU Kepariwisataan terbaru itu. Diantaranya Digitalisasi Pariwisata dan perluasan jangkauan ​pemanfaatan teknologi informasi dalam pembangunan dan pengelolaan destinasi.

Menurutnya, ini menjadi sarana bagi pramuwisata untuk meningkatkan kualitas layanan dan memperluas jangkauan pasar secara digital, tidak lagi terbatas pada metode konvensional.

​”Undang-undang ini juga menekankan soal peningkatan Kualitas SDM. Ini adalah mandat untuk seluruh pramuwisata agar terus meningkatkan kompetensi dan profesionalisme mereka, karena kualitas SDM menjadi fokus utama,” tegas pria berdarah Madura itu.

​Jay memaparkan, dengan adanya klausul penguatan Desa Wisata dan pemberdayaan lokal klasifikasi desa wisata dalam UU baru itu, memungkinkan pramuwisata lokal untuk lebih fokus dalam mengembangkan potensi daerahnya. Dengan semangat pemberdayaan masyarakat lokal, pramuwisata diharapkan menjadi motor penggerak ekonomi dan kesejahteraan di tingkat desa.

“​Menyikapi regulasi baru ini, saya mengarahkan kepada seluruh anggota HPI Jawa Timur agar dapat bersaing dan mengambil peran maksimal. ​Meningkatkan kompetensi dan profesionalisme sebagai Pramuwisata dan terus mengasah kemampuan bahasa asing, pengetahuan mendalam tentang sejarah, budaya, dan atraksi lokal, serta keterampilan komunikasi yang prima,” tuturnya.

Sujay juga meminta anggotanya untuk selalu memberikan Informasi yang Akurat dan menarik serta mampu menjelaskan adat istiadat dan nilai-nilai yang hidup di masyarakat setempat. Tidak kalah pentingnya agar Pramuwisata untuk dapat menjaga keselamatan dan prioritas utama adalah kenyamanan dan keselamatan wisatawan. Termasuk kemampuan menangani situasi darurat.

​”Anggota HPI dapat terus memberikan pelayanan yang ramah dan profesional untuk membangun kepercayaan dan hubungan jangka panjang dengan wisatawan. Pramuwisata kita harus lebih pintar, lebih profesional, dan lebih berbudaya,” tandas Sujay. (dik/ono)

 

disclaimer

Pos terkait