Terapkan Kelas Digital, Dispendik Jember Sebut SDN Banjarsengon 2 Percontohan Sekolah Inovatif

Terapkan Kelas Digital, Dispendik Jember Sebut SDN Banjarsengon 2 Percontohan Sekolah Inovatif
Suasana kelas digital di SDN Banjarsengon 2. (sgt)

Jember, SERU.co.id Sekolah Dasar Negeri Banjarsengon 2, Kecamatan Patrang menerapkan konsep kelas digital untuk siswa kelas V dan VI sejak April 2024. Dispendik Jember menyebut, SDN Banjarsengon 2 sebagai percontohan sekolah inovatif, ditujukan agar proses pembelajaran lebih interaktif dan beradaptasi dengan zaman.

Kepala Seksi Kurikulum dan Penilaian SD Dinas Pendidikan Kabupaten Jember, M. Irfan Zainul Amin menyebut, penerapan kelas digital di SDN 02 Banjarsengon ini merupakan percontohan sekolah inovatif. Menurutnya, keberanian sekolah tersebut mengoptimalkan perangkat digital yang sebelumnya jarang digunakan menjadi titik awal transformasi besar pendidikan dasar di Jember.

Bacaan Lainnya

“Saya sangat mengapresiasi langkah SDN 2 Banjarsengon yang sudah memulai kelas digital. Ini menjadi bukti bahwa sekolah di Jember mampu beradaptasi dengan kebutuhan zaman,” seru Irfan, Jumat (3/10/2025).

Menurut Irfan, ke depan, pihak Dinas Pendidikan menyiapkan pengiriman Interactive Flat Panel (IFP) atau papan interaktif digital ke seluruh SD di Jember. Proses distribusi dilakukan secara bertahap, disertai dengan bimbingan teknis bagi guru, agar mampu mengoptimalkan sarana ini dalam pembelajaran.

“Digitalisasi sekolah dasar memang menjadi target besar Pemkab Jember akan mendapatkan fasilitas yang sama. Dengan demikian, anak-anak di seluruh Jember dapat merasakan pengalaman belajar yang inovatif, kontekstual dan menyenangkan,” tambahnya.

Sementara itu, Kepala Sekolah SDN 2 Banjarsengon, Guntur Bayu Wibisono menyampaikan, pembelajaran di kelas V dan kelas VI memang sudah menggunakan perangkat digital. Konsepnya, mereka menghubungkan apa yang dipelajari di buku paket sekolah, dan ditambah dengan pengetahuan yang ada di internet.

Baca juga: Ngantor di Desa, Bupati Jember Sebut Guru Ngaji Berkontribusi Mendidik Generasi Sebelum Kemerdekaan

“Pembelajaran ini menggunakan perangkat digital. Konsepnya, agar anak-anak dapat mengoperasikan perangkat digital dan menghubungkan materi pembelajaran dengan perangkat digital,” ungkapnya.

Lebih lanjut kata dia, anak-anak di kelas 5-6 SD Banjar Sengon sudah tidak gagap tekhnologi. Mereka sudah bisa menggunakan-mengakses akun belajar.id masing-masing.

“Anak-anak dapat menggunakan akun belajar.id masing-masing siswa. Anak-anak juga dibiasakan untuk membuat portofolio digital dengan menggunakan google side,” terangnya.

“Mereka juga diberikan pelajaran menggunakan canva dan beberapa hal kontekstual. Apa yang mereka pelajari di buku paket sekolah, bisa dibandingkan dengan pengetahuan di internet,” imbuhnya.

Saat ditanya mengenai latar belakang munculnya kelas digital, pihaknya menyampaikan awalnya, pihaknya menemukan 15 chromebook dan ada 10 komputer sekolah. Perangkat itu tersimpan dan jarang dipakai, akhirnya dia berpikir untuk melakukan inovasi pembelajaran, agar siswa mulai belajar menggunakan perangkat digital.

Dikarenakan perangkatnya terbatas, maka siswa yang tidak kebagian membawa laptop sendiri dari rumah.

“Awalnya ada chromebook dan komputer sekolah yang jarang dipakai. Saya berpikir, ini kalau tidak digunakan setiap hari, maka akan terjadi kerusakan. Karena jumlahnya terbatas, jadi ada siswa yang membawa laptop dari rumahnya. Wali murid juga sangat mendukung adanya kelas digital ini,” tandasnya. (sgt/rhd)

disclaimer

Pos terkait