Rawon Rampal Malang, Jujukan Artis Hingga Turis Mancanegara Saat Berkunjung ke Kota Malang

Rawon Rampal Malang, Jujukan Artis Hingga Turis Mancanegara Saat Berkunjung ke Kota Malang
Rawon Rampal Malang, salah satu kuliner legendaris di Kota Malang yang tak pernah sepi pembeli. (dik)

Malang, SERU.co.id – Jargon Kota Malang adalah gudangnya makanan enak, bukan sekedar sebutan belaka. Buktinya, salah satu daya tarik wisatawan untuk datang ke Kota Malang adalah untuk menikmati aneka ragam kuliner yang menggoda, salah satunya rawon.

Dikenal sebagai makanan khas Jawa, sederet warung Rawon di Kota Malang yang dikenal oleh masyarakat, Rawon Rampal menjadi salah satu yang sudah melegenda. Warung Rawon Rampal terletak di Jalan Panglima Sudirman 71 A, Kota Malang, dekat dengan Lapangan Rampal dan wilayah militer di Kota Malang. Usaha ini dijalankankan turun temurun hingga sudah dijalankan oleh generasi ketiga.

Bacaan Lainnya

Kelik Yayus Wibisono, pemilik Rawon Rampal dari generasi ketiga, menceritakan warung yang telah berdiri sejak tahun 1957 itu. Awal mulanya tempat makan ini adalah milik Mbah Syariah yang merupakan orangtuanya. Kini usaha kuliner yang tidak pernah sepi terutama siang hari itu dikelola oleh anak dan cucu serta keluarganya.

Rawon Rampal Malang, Jujukan Artis Hingga Turis Mancanegara Saat Berkunjung ke Kota Malang
Rawon Rampal Malang, salah satu kuliner legendaris di Kota Malang yang tak pernah sepi pembeli. (dik)

“Sampai generasi ketiga ini seluruhnya yang terlibat menjalankan usaha ini adalah generasi dari Mbah Syariah. Termasuk yang menyediakan kayu untuk tungku buat memasak Rawon ini juga adalah keturunan dari yang membantu Mbah dulu,” serunya.

Bila ditanya apa yang menjadi ciri khas dari Rawon Rampal, Kelik mengaku tetap mempertahankan bumbu dan jumlah irisan daging setiap porsinya. Rawon Rampal ini juga dilengkapi dengan berbagai lauk pendamping, sesuai selera penikmatnya. Antara lain empal daging, babat rawis, otak sapi goreng hingga keripik paru.

“Khas utamanya memang Rawon, tapi ada juga Soto, nasi kare, nasi campur dan bali daging,” sebutnya.

Untuk seporsi Rawon atau Soto Daging, memang angka Rp50.000 terasa agak mahal. Namun begitu anda melihat porsinya, baik daging atau nasinya, boleh dibandingkan bila anda beli di warung kebanyakan. Oleh karena itu, anda bisa cukup memesan separuhnya saja.

“Warung Rawon kami buka setiap hari mulai pukul 07.00 WIB hingga 13.30 WIB. Tapi biasanya kalau saat jam makan siang seperti ini, ya biasanya ada antrean sedikit agak panjang,” imbuhnya.

Tentang interior warungnya, Kelik mengaku tidak ingin merubahnya dan tetap bernuansa klasik seperti dulu. Meskipun banyak artis dan orang terkenal yang sering mampir, namun ia berusaha tetap menjaga orisinalitas warungnya seperti jaman dulu. Kecuali sebuah lukisan mantan presiden yang ia pertahankan terpajang di ruang utama.

“Supaya suasananya tetap sama. Saya memang sengaja tidak pasang AC dan lain sebagainya. Karena ini warung, bukan resto,” celetuknya.

Saat disebut sebagai salah satu kuliner yang selalu dijadikan itinerary dalam perjalanan wisata di Malang, Kelik mensyukuri hal itu. Menurutnya, hal tersebut tidak lepas dari peran biro perjalanan, Tour Leader, Tour Guide dan Driver Rent Car wisata yang mensupportnya. Ia pun berharap kerjasama tersebut tetap terjalin dengan baik dan berlangsung selamanya.

“Alhamdulillah, mulai dari warga lokal Malang, sampai tamu warung ini datang dari sebrang pulau bahkan negara lain, tidak lepas dari dukungan rekan dari pelaku wisata. Saya mengapresiasi itu,” tukasnya.

Salah satu pengunjung yang ditemui SERU.co.id di Warung Rawon Rampal, adalah Naira, wisatawan asal Jakarta. Ia sengaja datang bersama keluarganya untuk menikmati Kuliner Rawon Khas Rampal Malang ini. Menurutnya, Rawon Rampal Malang ini sesuai ekspektasinya, seperti konten yang ia tonton dari para Food Vlogger yang pernah mampir sebelumnya.

“Enak, dagingnya banyak, kuahnya hitam kental, dan bumbunya berasa” pungkasnya
(dik/ono)

 

disclaimer

Pos terkait