Batu, SERU.co.id – Kapolres Batu, AKBP Oskar Syamsuddin SIK MT memberikan keterangan pers terkait perkembangan kasus ledakan di Jalan Mawar, Desa Dadaprejo, Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Rabu kemarin. Ledakan yang menyebabkan Waluyo Tirto Nugroho (28) mengalami luka bakar 80-90 persen itu diduga akibat dari bahan kimia yang sedang diracik korban sendiri untuk membuat mercon.
Kapolres Batu, AKBP Oskar Syamsuddin SIK MT menerangkan, dirinya bersama tim penjinak bom (Jibom) dan laboratorium forensik (Labfor) dari Brimob polda Jatim menyampaikan hasil sterilisasi lokasi. Dari pengumpulan barang bukti didapat beberapa temuan antara lain ada 3 kardus barang serupa kembang api, ukuran panjang 1 meter dan 70 cm. Barang lain yang ditemukan adalah alat campur, alat bor, timbangan dan serbuk-serbuk diduga bahan pembuatan kembang api.
“Sementara untuk ini akan didalami tim Labfor terkait zat apa mengandung apa, masih dalam proses, sementara saat ini dari temuan yang didapat ini tempat dibuat untuk pembuatan kembang api home industry,” seru Kapolres menyimpulkan.
Orang nomor satu di lingkungan Polres Batu itu menyebutkan, titik awal ledakan terjadi akibat adanya bahan-bahan membuat petasan. Diduga, saat proses pengolahan itu terjadi hal yang tidak sesuai atau keliru secara kimiawi. Akhirnya terjadilah ledakan yang mengejutkan warga sekitar dan tubuh korban mengalami luka-luka.
“Untuk bahan-bahan ini didapat dari mana masih kita dalami, karena luka bakarnya hampir sampai 80-90 persen. Kita belum bisa menarik informasi dari Korban,” ujarnya.
AKBP Oskar menuturkan, Waluyo sengaja mengontrak rumah milik Suatmaji untuk kebutuhan usaha. Ia baru beraktifitas di kontrakan milik pengusaha keramik itu sejak 5 april 2023 lalu. Saat memeriksa lokasi, polisi juga menemukan alat untuk pemintal benang.
“Bahan yang kita temukan cukup banyak terutama bahan pembuatan kembang api, berbagai macam serbuk kimia,” pungkas salah seorang petugas dari Labfor menambah keterangan Kapolres Batu. (dik/mzm)