Sutiaji: Kepadatan Buk Gluduk Bukan Dampak Kebijakan Satu Arah

Wali Kota Malang, Sutiaji, bersama jajaran dinas dan pakar trasportasi kunjungi simpang Buk Gluduk. (ws7) - Sutiaji: Kepadatan Buk Gluduk Bukan Dampak Kebijakan Satu Arah
Wali Kota Malang, Sutiaji, bersama jajaran dinas dan pakar trasportasi kunjungi simpang Buk Gluduk. (ws7)

Malang, SERU.co.id – Sebagai evaluasi kebijakan penerapan ujicoba satu arah, Wali Kota Malang, Sutiaji melakukan sidak di Buk Gluduk di Jalan Brantas Kota Malang, Kamis (23/2/2023). Ia memastikan, kepadatan yang terjadi di Buk Gluduk bukan dampak dari ‘buangan’ kendaraan atas kebijakan penerapan satu arah.

Bersama Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang, Kasatpol PP, Pakar Transportasi UB dan beberapa jajaran dinas lainnya. Sutiaji mengamati arus kendaraan tepat di bawah jembatan rel kereta api Buk Gluduk. Wali Kota Malang memantau arus lalu lintas yang berasal dari Jalan Gatot Subroto menuju Jalan Panglima Sudirman.

Baca Juga

“Kita ingin melihat ya, titik-titik kemacetan yang memang perlu kita urai, terlepas dari itu imbas atau tidak. Tapi setelah kita cek ya, seperti yang di Brantas ini njih, itu tidak ada penumpukan atau buangan dari satu arah,” seru Sutiaji.

Baca juga: Hari Ke-4 Uji Coba Satu Arah, Arus Lalu Lintas Kayutangan Lebih Lancar

Sutiaji yakin, kepadatan yang terjadi di simpang Buk Gluduk memang rutin terjadi seperti itu. Hal itu setelah dilakukan tracing di tanggal berbeda dengan jam yang sama.

“Sudah di-tracing, pada jam yang sama, pada tanggal yang berbeda. Itu ternyata juga segitu banyaknya,” jelas Wali Kota Malang.

Sebagai salah satu rute jalur satu arah, Sutiaji melihat kondisi volume kendaraan di Jalan Aris Munandar normal. Tidak ada peningkatan jumlah kendaraan yang menyumbang kepadatan lalu lintas di simpang Buk Gluduk.

Baca juga: Jelang Uji Coba Satu Arah 20 Februari, Dishub Sosialisasi Rute Baru Ini

“Tadi saya lihat beneran, yang namanya di Jalan Aris Munandar gimana? Tidak ada orang dari (Jalan) Aris Munandar terus belok ke kiri maupun belok ke kanan. Ada, cuma ya hanya tiga mobil,” ujar Sutiaji.

 

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *