Meskipun pernah mati suri, kegiatan tersebut mendapat antusias yang kuat bisah dari masyarakat Sanan sendiri dan juga pengunjung yang datang. Setidaknya terdapat 55 stand yang memeriahkan kegiatan tahunan itu.
Dengan ini Angik berharap, agar kedepan Kampung Tempe Sanan bisa dikenal oleh masyarakat luas. Tak hanya Malang, luar kota bahkan hingga manca negara. Sehingga, para pengunjung lebih tertarik untuk mengunjungi dan berbelanja di kawasan tersebut.
“Lebih mengenal dan lebih tahu sejarah kampung tempe itu sendiri. Dan lebih tertarik untuk datang ke wilayah Kampung Sanan dan membeli produk-produk yang ada di wilayah Kampung Sanan,” harapannya. (ws6/mzm)
Baca juga:
- Dampak Erupsi Gunung Semeru Jalur Penghubung Malang-Lumajang Ditutup
- Kota Malang Raih Juara II E-Purchasing Awards, Transaksi UMKM Tembus Rp35 Miliar
- Gunung Semeru Erupsi, BB TNBTS Tutup Jalur Pendakian ke Ranu Kumbolo
- Badan Geologi Nyatakan Status Gunung Semeru Naik Level IV atau Awas
- Pakar UB Dorong Penguatan Sistem Perlindungan Anak untuk Cegah Penculikan








