Sedangkan pada perbaikan nutrisi, harus dilakukan secara lengkap dengan memperhatikan luaran hasil perbaikan. Berupa gizi proksimat yang meningkat, penurunan anti nutrisi (fitat, tanin, dll), dan peningkatan metabolit.
Perbaikan mutu produk fermentasi harus mempertimbangkan faktor-faktor, seperti karakteristik fisikokimia, karakteristik organoleptik, keamanan (safety), bentuk kemasan dan telah mengikuti sertifikasi yang terus berkembang.
Sementara itu, perbaikan nilai fungsional kesehatan yakni memperhatikan potensi kesehatan seperti yang sudah diteliti sebelumnya. Yakni sebagai antioksidan, antikanker, anti hipertensi, anti kolesterol, antidiabetes, anti alergi, anti gangguan gastrointestinal, dan antikardiovaskular. (rhd)
Baca juga:
- DPRD Kabupaten Malang Siap Kawal Pengajuan ODCB di Landungsari sebagai Cagar Budaya
- Primadona Baru Malang Raya, Trans Jatim Hadirkan Berbagai Kemudahan Layanan
- Optimisme PHRI Batu Sambut Nataru, Okupansi Yakin Capai 100 Persen
- Trans Jatim Koridor 1 Malang Raya Resmi Diluncurkan, Solusi Baru Urai Kemacetan
- Proyek Drainase Suhat Dikebut, Jadwal Rekayasa Contraflow Jadi Solusi Percepatan








