Dengan itu, maka perlu adanya pengaturan secara khusus tentang pemajuan kebudayaan di Kota Malang. Pasalnya, hal tersebut di Kota Malang sendiri belum ada peraturan yang memayungi budaya-budaya di Kota Malang.
“Atas keadaan demikian maka terdapat kekosongan hukum, padahal peraturan perundang-udangan telah memerintahkan daerah (dalam hal ini Kota Malang) untuk mengatur atau menindaklanjuti perintah tersebut,” terangnya.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Malang, Ir Sofyan Edi Jarwoko mengatakan, menyikapi urgensi kedua Ranperda tersebut pihaknya kini tengah mempersiapkan diri. Untuk pembahasan selanjutnya, dia akan menyerahkan sepenuhnya kepada jajaran anggota dewan.
“Selanjutnya kami akan persiapkan agenda yang akan disusun DPRD dalam membahas Perda inisiatif itu. Mengenai pembinaan pesantren baru kami dapatkan materi hari ini. Nanti akan ada rapat secara intens, dan dibahas secara mendetail,” kata pria yang akrab disapa Bung Edi tersebut. (bim/mzm)
Baca juga:
- SPPG Tlogowaru Kota Malang Pekerjakan Masyarakat Lokal Sukseskan Program MBG, Sasar 4.800 Pelajar
- Rumah Dinas Sekda Situbondo dibobol Maling Saat Ditinggal Ibadah Haji
- Selama Libur Panjang Gunung Bromo Dibanjiri 11.735 Wisatawan Lokal dan Mancanegara
- Alfamart Gandeng Puskesmas Ardimulyo Layani Posyandu ILP dan Edukasi Balita hingga Lansia
- Wali Kota Batu Terima Audiensi Jajaran Redaksi Memo X Group di Ruang Kerja