Batu, SERU.co.id – Cuaca yang tidak menentu, memberi dampak tersendiri bagi petani stroberi di wilayah Desa Pandanrejo, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu. Petani stroberi dilanda kekhawatiran, lantaran ancaman penyakit tanaman dan jamur. Kondisi ini membuat petani gundah, khawatir dengan hasil panennya.
Salah satu petani stroberi dari Desa Pandanrejo, Inung Prayogi menuturkan, tanaman stroberi tumbuh subur di daerah dataran tinggi dengan kelembaban tinggi, dan cukup mendapatkan sinar matahari. Namun sebaliknya, tanaman akan mudah mati atau sulit berbuah di saat curah hujan tinggi.
“Karakteristik buah stroberi itu, ya bisa tumbuh subur kalau udaranya sejuk, kelembabannya tinggi, tapi sinar mataharinya juga harus yang bagus. Tapi kalau sering-sering hujan, ya kita takutnya jamur. Kalau tidak, daunnya ada bercak-bercaknya,” seru Inung.
Ia juga bercerita, di saat hujan, bunga stroberi mudah rontok. Apabila masih bisa bertahan sampai berbuah, maka hasilnyapun akan jauh dari memuaskan. Petani juga terpaksa menggunakan fungisida kimia untuk masalah jamur pada stroberi.
Baca juga : Lebih Manis, Besar dan Tahan, Alasan Petani Stroberi Beralih ke Mencir
“Kalau sering-sering hujan, ya bunganya gampang rontok. Kalaupun bisa sampai jadi buah itu mudah busuk, kecil-kecil atau tidak bisa bagus seperti stroberi biasanya. Kita juga sudah pernah mencoba menggunakan fungisida organik, tapi masih gagal juga, terpaksa ya kembali pakai produk biasanya,” keluhnya.
Saat ditanya tentang harga stroberi, Inung mengaku, masih tetap standar. Namun apabila kondisi sering hujan, maka seringkali juga petani tidak bisa memenuhi kebutuhan pasar.
“Kalau saatnya musim hujan seperti itu, petani tidak bisa memenuhi kebutuhan pasar. Permintaannya tinggi, tapi buahnya susah,” pungkasnya. (ws3/rhd)
BACA JUGA :
- Pemprov Jatim Targetkan Pencapaian Seratus Persen UHC Tahun 2024
- Dukungan kepada Anies Baswedan Semakin Kokoh
- Puskesmas Non Rawat Inap Siap On Call 24 Jam
- Hewan Ternak di Kabupaten Malang Nihil Terjangkit LSD
- Terbit Surat Larangan Bukber, Sutiaji: Hanya Tak Boleh Bermewah-mewahan