Puting Beliung Terjang Sumber Brantas, Rumah, Warung dan Pohon Roboh

Rusak : Puyanto didepan warungnya yang rusak diterjang angin puting beliung. (lih)

Batu, SERU – Angin kencang melanda Desa Sumber Brantas, Kecamatan Bumiaji, Sabtu (19/10/2019) malam. Sesuai data yang dihimpun oleh tim gabungan, ada 8 pohon tumbang menutup akses jalan, 5 orang mengungsi, 23 rumah rusak ringan, 13 warung PKL rusak berat, 2 bangunan green house rusak ringan dan jaringan listrik putus.

Baca Lainnya

Saat ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu menghimbau agar masyarakat waspada, dan pengguna jalan dari Kota Batu – Pacet diharap tidak melewati jalur tersebut dikarenakan banyaknya pohon besar dan angin masih kencang. “Saat ini angin masih tetap kencang beserta debu, hal ini memperlambat kami menetralisir lokasi bencana,” seru Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Batu, Achmad Choirur Rochim, Minggu (20/10/2019) siang.

Disebutkan Rochim, sekarang kondisi jalan raya Sumber Brantas cukup membahayakan untuk dilewati kendaraan, karena banyaknya material pohon tumbang. Bahkan kendaraan yang melewati jalur dari Pacet ke Batu dan sebaliknya, banyak yang berbalik arah. Saat ini BPBD Kota Batu masih melakukan penanganan. Pantuan SERU.co.id, di sepanjang jalur kawasan Desa Sumberbrantas, angin kencang masih berhembus. “Debu jalanan banyak bertebaran karena tertiup angin. Sejumlah daun juga rontok diterpa angin. Ini merupakan bencana angin yang paling parah di Sumber Brantas,” tuturnya.

Terpisah, Puyanto salah satu pemilik warung yang warungnya mengalami rusak porak poranda bersedih. Dia bercerita menyaksikan langsung angin kencang memporak-porandakan warung yang ia bangun sejak enam tahun lalu itu. “Saya ada di dalam warung. Jam 21.00 WIB saya tutup tokonya, selanjutnya saya gelisah angin semakin bertiup kencang. Yang saya takutkan akhirnya terjadi, hembusan angin kencang membuat warung bergoyang. Tak lama, sekali libas langsung merusak warung saya,” jelas Puyanto.

Evakuasi pohon tumbang yang menutup jalan. (lih)

Tapi ia merasa bersyukur, meski warung rusak, dirinya masih bisa selamat. Awalnya angin menerbangkan atap warungnya yang berukuran 10×4 meter. Puyanto langsung bergegas keluar menyelematkan diri. Tak lama kemudian, warungnya ikut roboh. Semua perkakas warung juga tersapu angin. “Angin deras itu saya kira hujan. Tapi waktu itu saya menyelamatkan diri dulu. Saya segera keluar dan melihat warung diterpa angin. Terus saya baca wirid biar selamat,” ucapnya.

Gelas dan kotak kaca miliknya berdagang pecah. Hingga pukul 10.00 pagi, Puyanto bersama sejumlah rekannya masih memunguti sisa barang yang bisa diselamatkan. Angin masih terasa bertiup hingga Minggu siang, meskipun tidak sekencang Sabtu malam.

Puyanto memang terbiasa bermalam di warung untuk menjaga warungnya. Puyanto dan istrinya berdagang makanan, seperti bakso, mie goreng dan pecel. Selain berdagang, Puyanto mengaku sebagai seorang petani. “Kalau angin itu setiap tahun terjadi. Tapi kali ini yang terparah. Saya juga butuh bantuan, karena kerugian dari semua ini puluhan juta,” jelas pria paruh baya ini.

Hingga berita ini ditulis tim gabungan bersama warga terus menetralisir wilayah yang diterjang puting beliung. (lih/rhd)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *