Tantangan Duel Via Medsos, Siswa Tiga SMK Swasta Rogojampi Dan Srono Gerudug SMAN 1 Genteng

Puluhan siswa dari SMK Muhammadiyah Rogojampi, SMK PGRI Rogojampi, dan SMK Taruna Mandiri Srono saat melakukan pelemparan batu di SMAN 1 Genteng, Sabtu (23/10/2021) siang - Kasus Aktif Menurun, RSSA Imbau Tetap Waspada
Puluhan siswa dari SMK Muhammadiyah Rogojampi, SMK PGRI Rogojampi, dan SMK Taruna Mandiri Srono saat melakukan pelemparan batu di SMAN 1 Genteng, Sabtu (23/10/2021) siang.

Banyuwangi, SERU.co.id – Dipicu tantangan duel antar siswa di media sosial. Puluhan siswa SMK Muhammadiyah Rogojampi, SMK Taruna Mandiri Srono, dan SMK PGRI Rogojampi Gerudug SMAN 1 Genteng. Mereka melempari ruang kelas dengan batu, Sabtu (23/10/2021) siang.

Kedatangan pulahan siswa dari dua Kecamatan tersebut, sudah terungkap Polsek Srono. Kebetulan, saat konvoi menuju SMAN 1 (SMANSA) Genteng salah satu sepeda motornya mogok. Setelah ditanya anggota Polsek Srono, siswa tersebut mengaku akan mendatangi SMANSA Genteng.

Bacaan Lainnya

Guru Olahraga SMANSA Genteng, Bagus  mengatakan, kedatangan puluhan siswa tiga SMK Rogojampi dan Srono itu dipicu adanya tantangan lewan media sosial. Namun mereka salah sasaran, yang melakukan tantangan itu bukan SMANSA Genteng tapi SMANSA Banyuwangi.

“Sebenarnya, aksi yang dilakukan oleh siswa SMK Muhammadiyah Rogojampi, SMK PGRI Rogojampi, dan SMK Taruna Mandiri Srono salah sasaran. Yang melakukan tantangan duel itu bukan SMANSA Genteng tapi SMANSA Banyuwangi,” kata Bagus kepada Seru.Co.Id.

Menurut Bagus, puluhan siswa itu melempari gedung sekolah ini dengan batu. Akibatnya kaca ruang kelas banyak yang pecah.

“Mereka melempari batu sambil mengendarai sepeda motor, kalau sampai ada keributan di lingkungan sekolahan ini warga akan bertindak,” paparnya.

Bagus sangat menyesalkan aksi kekisruhan yang dilakukan oleh para siswa tersebut. Seharusnya, sebelum bertindak, hendaknya dipikir terlebih dahulu. Kalau sampai batu-batu yang dilempar itu kena warga atau guru atau warga permasalahannya akan semakin rumit.

“Kejadian ini tidak ada korban jiwa. Hanya beberapa kaca jendela yang pecah. Dan sebagian batu dibawa oleh anggota Polresta Banyuwangi untuk dijadikan barang bukti. Tadi yang dibawa ada satu karung batu,” terangnya.

Untungnya, sambung Bagus puluhan siswa tadi tidak sampai berhenti. Karena warga disekitar sekolahan ini sudah banyak yang keluar, jika sampai puluhan siswa itu bertindak anarkis warga akan bertindak.

“Anggota Polsek Srono dan Polsek Genteng langsung membubarkan pulahan siswa itu, warga pun sudah bergerombol juga untuk berjaga-jaga,” ujarnya.

Menyikapi hal ini, Kepala Dipendik Jatim Cabang Banyuwangi Istu Handono, Ketua PGRI Jawa Timur, Teguh Sunarno, Muspika Kecamatan Genteng, perwakilan dari SMK Muhammadiyah Rogojampi, SMK PGRI Rogojampi, SMK Taruna Mandiri Srono, SMANSA Genteng dan Anggota Polresta Banyuwangi langsung menggelar deklarasi damai bertempat di SMANSA Genteng.

Deklarasi damai yang dibacakan Kasi SMK Cabang Dinas Banyuwangi, Khusnan Efendi yang isinya siswa hendaknya tidak terprovokasi hasutan orang lain. Jika kasus ini masih terulang, kasus ini akan dilimpahkan kepenegak hukum. (ant)


Baca juga:

disclaimer

Pos terkait