Perbaikan Jl KH Ali Mas’ud Buduran Segera Dikerjakan

PERBAIKAN - Pj Bupati Sidoarjo, Hudiyono meminta Dinas Pekerjaan Umum (PU) memperbaiki jalan berlubang saat sidak jalan rusak di sepanjang JL KH Ali Mas'ud, Desa Buduran, Kecematan Buduran, Sidoarjo, Minggu (22/11/2020) - Perbaikan Jl KH Ali Masud Buduran Segera Dikerjakan
PERBAIKAN - Pj Bupati Sidoarjo, Hudiyono meminta Dinas Pekerjaan Umum (PU) memperbaiki jalan berlubang saat sidak jalan rusak di sepanjang JL KH Ali Mas'ud, Desa Buduran, Kecematan Buduran, Sidoarjo, Minggu (22/11/2020).

Sidoarjo, SERU.co.id – Masih banyak jalan berlubang yang ada di wilayah Sidoarjo hingga memasuki musim hujan Tahun 2020 belum teratasi. Hal ini mendorong Pj Bupati Sidoarjo, Hudiyono meminta kepada Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Sumber Daya Air (PU dan SDA) untuk segera menutup jalan yang dipenuhi kubangan itu.

“Kalau tidak segera diperbaiki, minimal ditambal bisa sangat membahayakan. Waktu musim hujan bisa terjadi genangan. Kalau genangan tertutup air akan sangat berbahaya bagi pengguna jalan. Saya minta (Dinas PU dan SDA) segera memperbaiki secepatnya,” ujar Hudiyono saat sidak jalan rusak di sepanjang JL KH Ali Mas’ud, Desa Pagerwojo, Kecamatan Buduran, Sidoarjo, Minggu (22/11/2020).

Bacaan Lainnya

Ketika melihat kondisi jalan sepanjang 1,6 kilometer itu, Hudiyono semakin kaget. Alasannya, jalan berlubang memiliki kedalaman  antara 5 hingga 10 sentimeter. Bahkan lubang sudah diuruk tembok reruntuhan bangunan.

“Padahal sesuai aturannya tidak boleh diuruk seperti itu. Saya minta Dinas PU BMSA segera memperbaikinya. Fasilitas jalan umum ini kepentingan masyarakat harus didahulukan,” tegasnya.

Sementara Plt Bidang Jalan dan Jembatan, Mujiono mengaku siap memperbaiki jalan rusak itu. Kendalanya selama ini menunggu proses lelang.  “Kami sudah berkoordinasi dengan rekanan, dalam waktu dekat ini pasti dikerjakan. Senin (23/11/2020), siap dikerjakan rekanan,” katanya.

Menurut Mujiono,  perbaikannya akan dilakukan secara tambal sulam. Alasannya, kondisinya memang putus-putus tidak dalam satu lokasi. Prosesnya juga akan digarap secara benar tidak asal-asalan.  “Kemungkinan urukan reruntuhan bekas bangunan rumah ini akan diambil terlebih dahulu. Kalau dipaksakan hasilnya tidak maksimal. Selain itu menyalahi aturan,” ungkapnya.

Mujiono mengaku masalah perbaikan ini terbentur masalah Perubahan Anggaran Keuangan (PAK). Karena jalan itu merupakan satu rangkaian tahun lalu.

“Lokasinya berbeda-beda, akhirnya dikeluarkan melalui Penunjukan Langsung (PL). Bentuknya spot-spot jadi hanya perlu perbaikan sistem tambal sulam. Tidak memerlukan waktu yang lama, hanya sekitar seminggu sudah selesai,” kilahnya. (wan/ono)

disclaimer

Pos terkait