Batu, SERU.co.id – Musim balap sepeda gunung ekstrem 76 Indonesian Downhill (IDH) 2025 sukses mencapai puncaknya di Klemuk Bike Park, Kota Batu, pada Minggu (26/10/2025). Arena legendaris yang dikenal memiliki trek paling menantang dan berlevel Union Cycliste Internationale (UCI) C1 ini menjadi saksi penentuan juara seri terakhir sekaligus pemegang gelar Juara Umum musim 2025.
Laga pamungkas di Klemuk Park menyuguhkan drama persaingan kecepatan dan teknik, apalagi setelah trek yang memiliki panjang sekitar 1,5 kilometer ini diperbarui hingga 35 persen. Tantangan makin bertambah dengan cuaca yang membuat trek menjadi licin dan menuntut keberanian ekstra dari 136 Atlet. Termasuk belasan atlet dari mancanegara seperti Thailand, Filipina, dan Malaysia.
Di kelas paling bergengsi, Men Elite, kejutan datang dari rider muda tuan rumah, Pandu Satrio Perkasa dari Sego Anget Racing Team. Pandu tampil tanpa rasa takut di hadapan para senior dan berhasil membukukan waktu tercepat pada sesi kualifikasi. Keberhasilan Pandu dalam event ini membuktikan potensi besar Pandu di masa depan balap downhill Indonesia.
“Alhamdulillah tadi menguasai (trek) dan saya sudah menggunakan settingan ban basah juga dan merubah settingan suspensi jadi lebih PD (percaya diri),” serunya.
Di kategori wanita dipegang oleh Riska Amelia Agustina dari Marin Astrindo Racing Team. Kemenangan ini tidak hanya menobatkan Riska sebagai salah satu juara di Seri 3 Klemuk, tetapi juga memantapkan posisinya sebagai Juara Umum Elite Women 76 IDH 2025. Kepada awak media, Riska mengaku, meskipun harus start terakhir dan terkena hujan, ia berusaha keras tetap mengontrol sepedanya agar dapat melalui seluruh rintangan.
“Setelah negatif session aku baru bisa gass karena hujannya sampai di situ,” ungkap Rider asal Sumedang ini.
Riska menuturkan, dengan kondisi cuaca yang ada ia harus sedikit bermain aman untuk menghindari terjatuh dari sepedanya. Meskipun sedari awal ia selalu menargetkan untuk dapat di posisi terdepan tapi ia tidak bisa memaksakan egonya. Karena bagaimanapun juga menurut Riska, tetap diperlukan strategi yang tepat supaya tidak terjatuh.
“Begitu saya lihat lintasannya kering, langsung bisa saya gass lagi,” terangnya.
Riska mengaku bangga dapat konsisten mengikuti kegiatan 76 IDH 2025 sejak turun di seri pertama. Meskipun di seri ketiga yang berlangsung di kota Batu Ia hanya berada di urutan nomor 2, namun posisi terdepan sudah ia kantongi di seri ke-1 dan seri ke-2. Ia pun mengaku Sudah cukup puas dengan hasil latihan kerasnya selama ini.
“Saya persembahkan kemenangan ini untuk diri saya sendiri, untuk keluarga, tim sponsor dan tentunya untuk partner saya,” imbuhnya.
Dari prestasi yang diraihnya pada 76 IDH 2025 ini, menjadi bekal dan modal untuk melanjutkan kejuaraan Sea Games pada bulan depan di Thailand. Pengalaman di Kota Batu ini membuatnya lebih percaya diri untuk dapat tampil di maksimal selanjutnya. Meskipun beberapa Rival dari negara tetangga sudah mulai membaca kekuatannya, Riska tetap optimis menatap Sea Games 2025 di Thailand.
“Mudah-mudahan kita masih bisa lebih unggul dan mampu meraih emas,” tukasnya.
Sementara itu, Event Director 76 IDH, Aditya Nugraha, turut bangga dengan perjuangan para Rider Indonesia pada musim tahun ini. Ia melihat dari seri awal hingga seri ketiga ini, para Raider di kelasnya masing-masing masih tetap menunjukkan semangat kompetisi yang tinggi.
“Setidaknya usaha dan program kita untuk membuat overall Champion, bisa memancing mereka berkompetisi,” ungkap Adit sapaannya.
Kepada awak media, Adit juga mengaku banyak kejutan yang terjadi di setiap kelasnya pada penyelenggaraan Indonesian Downhill tahun ini. Salah satunya adalah munculnya Pandu Satrio sebagai juara baru pada 76 IDH 2025. Untuk itu, kedepannya ia berharap para peserta tidak berkecil hati untuk tetap mengejar prestasi sampai seri terakhir karena segala kemungkinan bisa terjadi.
“Pandu Kami lihat memang dia memiliki bakat dan cukup mumpuni, tapi kita juga terkejut dia overall untuk mengikuti ini. Progres dia (Pandu) dari seri 1 sampai sekarang tidak drastis tapi signifikan,” pungkasnya. (dik/mzm)








