Malang, SERU.co.id – Pihak pelaksana Kanjuruhan Street Race (KSR) sebut alasan peralihan hari latihan dan berikan solusi bagi para pedagang kaki lima yang merasa terdampak dari aktivitas tersebut. Hal tersebut dilakukan guna memberikan solusi bagi semua pihak agar tidak saling dirugikan, Kamis (16/10/2025).
Inisiator Kanjuruhan Street Race (KSR), Andika Fajar Kurniawan membeberkan, ada banyak pertimbangan yang dilakukan untuk pemilihan hari gelaran latihan balap motor tersebut. Yakni peralatan arena balapan tersebut yang mereka kenakan adalah sewa, sehingga dengan ini pihaknya juga harus menyesuaikan jadwal itu.
“Properti yang dipakai itu sifatnya subsidi jadi gak bayar penuh, karena sifatnya subsidi properti. Jumat masih digunakan, otomatis pemilik lebih pilih disewakan. Dengan adanya kondisi ini, kita adakan rapat koordinasi di Polres, dihadiri saya dan Pak bambang, Satpol, Kasat Intel, Dishub, Dinkes, dan Polsek Kepanjen, Dispora pemilik lahan,” seru Andika, saat dikonfirmasi.
Dirinya menuturkan, kegiatan KSR ini sudah lama tidak digelar, sehingga ada rasa kerinduan para pembalap motor yang telah mereka bina. Sehingga jika akan ditunda kembali, dikhawatirkan upaya penghilangan balapan liar selama ini akan percuma.
“Selain itu pelaksanaan akan ditunda tapi peserta. Ibaratnya plastik sudah mau pecah karena sebulan udah gak dilaksanakan, ditakutkan dari segi keamanan mereka lakukan balap liar lagi,” terangnya.
Dikatakan Andika, pihaknya juga telah melakukan rapat koordinasi (Rakor) dengan pihak Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Malang, yang merupakan pemilik lahan. Pihaknya telah mendapatkan persetujuan dan pihak Dispora akan melakukan sosialisasi kepada pihak pedagang.
“Pihak stadion mengizinkan dan menyampaikan tidak ada kendala jika diadakan Hari Sabtu. Info aspirasi PKL, sudah masuk sebelum Rakor. Dan kita tampung, hasilnya dari Dispora menyampaikan bahwa Dispora bersedia memberikan edukasi atau pengertian ke PKL bahwa dialihkannya itu gak sepenuhnya. Cuma khusus tgl 17 itu mengingat properti itu masih digunakan hari Jumat,” ungkapnya.
Ia membeberkan, tidak semua PKL Stadion Kanjuruhan melakukan penolakan tersebut, penolakan ini dilakukan dari para pedagang pakaian. Sedangkan pedagang makanan, tidak begitu berdampak. Bahkan pendapatan mereka akan mengalami kenaikan dibanding hari biasanya.
“Yang menolak yang pakaian. Yang makanan mengharapkan ini sebab bisa naik 300 persen,” kata Andika.
Andika menuturkan, pihaknya juga turut memikirkan solusi untuk PKL yang terdampak kegiatan KSR ini. Dimana para pedagang yang terdampak akan dilibatkan sebagai panitia dan diberi fee.
“Solusinya, kami berencana PKL terdampak akan kita ajak kru di kepanitian yang nantinya akan dapat fee juga,” bebernya. (wul/mzm)