Malang, SERU.co.id – Pedagang kaki lima halaman Stadion Kanjuruhan, keberatan dengan gelaran kegiatan ‘Kanjuruhan Street Race (KSC)’ yang dilaksanakan pada hari Sabtu malam Minggu. Para pedagang berharap kegiatan tersebut bisa digelar di lain hari dibandingkan hari tersebut, dikarenakan berpotensi mengganggu omset penjualan para pedagang.
Pedagang kaki lima Stadion Kanjuruhan, Kopler menerangkan, para pedagang mengaku keberatan. Karena itu mereka merasa tidak dapat berjualan, sehingga omsetnya menurun. Mengingat di weekend banyak pengunjung yang hendak berlibur ke Stadion Kanjuruhan ini.
“Sebenarnya warga di sini, pedagang-pedagang khususnya itu cuma minta satu. Sebelumnya sudah dirapatkan mulai satu tahun yang lalu, selama ini terlaksana itu sirkuit ini lancar. Hari Jumat terus, karena kesepakatan bersama bahwa balapan itu diadakan hari Jumat, nah ini kan besok dilaksanakan hari Sabtu,” seru Kopler, saat dikonfirmasi, Kamis (16/10/2025).
Ia mengaku, acara KSC ini sudah dilaksanakan pada Sabtu malam sebanyak dua kali dan mereka cukup merasakan dampaknya. Kopler menyebut, penurunan ini sangat berpengaruh baginya dan pedagang yang lain, sehingga mereka berharap kegiatan ini tidak diselenggarakan pada hari tersebut.
“Ini kan dampaknya sangat besar untuk pedagang. Khususnya pedagang pakaian yang ada di Kanjuruhan. Kalau ada balapan kita gak bisa jualan. Terus biarpun dipindah ke Timur, ke Barat tetap dampaknya balap sirkuit ini tetap sangat besar. Dampaknya kita gak bisa jualan karena nanti dikuasai area balapan, tempat kita jualan,” bebernya.
“Terus pengunjung juga keluhan dari pengunjung yang bawa anak kecil, bawa keluarga ini kan mereka gak nyaman takut karena ‘wang-wang-wang’ yang balapan tadi. Karena gak cuma di arena balapan, di area luar balapan pun dijadikan buat latihan mereka untuk mau masuk area start,” imbuh Kopler.
Dia menerangkan, lahan jualan di Stadion Kanjuruhan adalah tempat yang sepi di hari-hari aktif.
“Sebenarnya hari biasa itu omsetnya itu kalau dibandingkan hari Sabtu itu 20 kali lipat. Bisa dikatakan satu kaos untuk hari-hari biasa itu bisa laku satu, dua lah. Kalau hari Minggu, hari Sabtu itu bisa menutup satu Minggu yang kita nggak jualan Senin sampai Jumat tadi,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Malang, M Hidayat menerangkan, pihaknya akan dengan terbuka menampung seluruh aspirasi para pedagang Stadion Kanjuruhan ini. Dirinya berharap dengan proses mediasi ini, seluruh pihak diharapkan bisa memahami rencana kegiatan ini.
“Mereka awalnya merasa terganggu gitu, mungkin tidak bisa berjualan secara maksimal. Tapi saya mohon pengertiannya dan sudah disetujui oleh mereka. Dan insya Allah tidak akan ada aksi lagi-lagi seperti apapun lah. Mereka juga tunduk dan baik-baik mereka,” kata Dayat.
Dirinya menyebut, kegiatan KSC ini sangat bermanfaat agar tidak ada lagi balap liar di Kabupaten Malang yang merugikan diri sendiri dan orang lain. Sehingga dirinya berharap, gelaran ini dapat dipahami oleh semua pihak, terutama para pedagang.
“Saya salut kepada PKL-PKL dan juga saya hormat sekali ke pihak Polres. Karena bagaimanapun itu kepentingannya yang lebih besar. Ya ini untuk melimitkan, minimalisasi supaya tidak terjadi balap liar di Kabupaten Malang. Dan khususnya di area yang rawan-rawan kecelakaan,” tuturnya. (wul/mzm)