Malang, SERU.co.id – Fakultas Ilmu Kesehatan (Fikes) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menyambut 455 mahasiswa baru (Maba) dalam Pengenalan Studi Mahasiswa Baru (Pesmaba) Fikes 25. Beragam rangkaian acara Pesmaba Fikes 25 diberikan kepada Ardyakara 25 (sebutan Maba Fikes Gen 25), di Kampus 2 dan 3 UMM, selama 5 hari, Senin-Jumat (8-12/9/2025).
Ketua Panitia Pesmaba Fikes 25 UMM, Nikmatur Rosidah SFt MSc menyampaikan, total 455 maba yang mengikuti Pesmaba Fikes 25. Terbagi 3 (tiga) departemen, yaitu Farmasi 185 maba, Fisioterapi 120 maba, dan Keperawatan 150 maba.
“Tema yang kami angkat, mahasiswa berdampak bersama cegah stunting dan perkuat ketahanan pangan untuk mewujudkan Sustainable Development Goals (SDGs) atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Jadi dengan ketahanan pangan tersebut, kami harapkan mampu mengurangi angka stunting yang masih tinggi di Indonesia,” seru Ninin, sapaan akrab dosen Fisioterapi UMM ini.
Disebutkannya rangkaian Pesmaba Fikes 25, berlangsung selama 5 (lima) hari, Senin-Jumat ((8-12/9/2025). Dimulai hari pertama, Senin (8/9/2025) yaitu gladi dan Flashlight Mob di Kampus 3 UMM. Dilanjutkan hari kedua, Selasa (9/9/2025 dengan opening ceremony Pesmaba UMM Gen 25 di Helipad UMM dan Stadium General di Dome UMM.
“Opening ceremony dibuka oleh Wakil Menteri Diktisaintek, sekaligus Sekretaris Badan Pembina Harian (BPH) UMM, Prof Dr Fauzan MPd. Dilanjutkan Stadium General di Dome UMM, dan mahasiswa FIKES UMM bergeser ke Kampus 2,” terang Ninin.
PESMABA FIKES 25 di Kampus 2 UMM dibuka oleh Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan (Fikes) UMM, Prof Dr Yoyok Bekti Prasetyo MKep SpKom. Selain membuka, Dekan Fikes UMM memperkenalkan jajaran Dekanat, Kaprodi, dosen dan laboran Fikes UMM.
“Intinya, lebih pada ramah tamah kepada Maba Fikes 25, atau kami sebut Ardyakara 25,” timpalnya.
Hari ketiga, mengajak maba belajar langsung bersama para expert mancanegara dengan keahlian berbeda dari 3 negara, yaitu Malaysia, Kazakhstan dan Abu Dhabi. Selain itu, pemaparan tentang beasiswa, student exchange dan lainnya oleh Wakil Dekan 3 Fikes UMM.
“Expert dari Malaysia itu pada Fisioterapi. Sementara expert dari Kazakhstan dan Abu Dhabi pada public atau problem solve,” jelas perempuan asal Pulau Madura ini.
Secara umum, mahasiswa itu difamilierkan atau dikenalkan dengan lingkungan kampus UMM. Serta sosialisasi skema beragam beasiswa, dimana bisa diperoleh sejak semester pertama atau semester berikutnya.
“Seperti beasiswa untuk alumni SMA Muhammadiyah itu potongan besar hingga 50 persen, kemudian ada beasiswa yang tidak terbatas semester berapa dan sebagainya,” imbuhnya.
Diakuinya, Fikes UMM sudah sering mengirimkan mahasiswa untuk program student exchange ke berbagai negara. Seperti UTM Malaysia, Mahidol University Thailand, dan lainnya untuk Fisioterapi.
“Untuk Keperawatan ada yang ke Jerman. Tinggal mahasiswanya aja mau ke mana dan mau apa tidak,” ungkapnya.
Hari keempat, tentang pengenalan beragam ekstrakurikuler, seperti tari, poster, bernyanyi/paduan suara, dan sebagainya. Hari kelima, safari rektorat dimana nantinya Rektor dan jajaran akan datang ke Kampus 2 UMM untuk melihat dan menjadi bagian dari acaranya di Fikes.
“Dilanjutkan penutupan kembali ke kampus tiga, di Dome UMM. Dalam acara penutupan tersebut, kita mengajak Maba senang-senang dengan menghadirkan gues star yang masih dirahasiakan,” tandasnya. (rhd)
