Papua Tengah, SERU.co.id – Ratusan warga Kampung Eknemba, Distrik Sugapa, terpaksa mengungsi ke hutan dan pegunungan. Terjadi baku tembak antara TNI dan pasukan OPM menjelang perayaan kemerdekaan ke-80 Republik Indonesia. Satgas TNI mengaku berhasil melumpuhkan delapan anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM).
Peristiwa ini terjadi menyusul kontak senjata sebelumnya di Jalan Wabogapene, Kampung Mamba, Jumat (8/8/2025). Dimana seorang prajurit TNI dan dua anggota TPNPB OPM gugur. Rangkaian peristiwa tersebut menimbulkan rasa takut dan kekhawatiran mendalam di kalangan masyarakat.
“Sekitar jam 12 siang baku tembak kembali terjadi sehingga warga panik dan memilih mengungsi. Mereka membawa anak-anak kecil, balita, hingga lansia ke hutan dan gunung. Semua dilakukan demi menyelamatkan diri,” seru Yohanes Duwitau, warga Eknemba, dikutip dari Odiyaiwuucom, Sabtu (16/8/2025).
Menurut Yohanes, kehadiran aparat dalam jumlah besar di sekitar kampung membuat masyarakat enggan beraktivitas. Termasuk bercocok tanam yang menjadi sumber penghidupan utama. Ia berharap, pemerintah dapat mencari langkah terbaik agar warga dapat kembali hidup tenang.
“Kami mohon Bapak Presiden Prabowo Subianto memperhatikan kondisi ini. Masyarakat hanya ingin aman untuk berkebun dan beraktivitas tanpa rasa takut,” tambahnya.
Di sisi lain, TNI melalui Komando Operasi (Koops) Habema menegaskan, operasi patroli dan penyisiran di sejumlah titik rawan merupakan langkah untuk melindungi masyarakat dari gangguan keamanan.
baca juga: OPM Bakar Sekolah dan Fasilitas Kesehatan, Satu Guru Tewas dan Enam Luka-Luka
“Rangkaian penyisiran ini untuk menjaga stabilitas keamanan dan melindungi masyarakat. Aparat tidak akan memberi ruang bagi pihak yang mengancam keselamatan warga,” jelas Pangkoops Habema, Mayjen TNI Lucky Avianto, dilansir dari detikcom.
Kontak tembak kerap tidak terhindarkan karena aparat menyebut OPM lebih dahulu melakukan serangan. Meski demikian, TNI menegaskan, setiap tindakan di lapangan tetap dijalankan sesuai prosedur hukum. (aan/mzm)