Batu, SERU.co.id – Tradisi Gugur Gunung merupakan tradisi gotong royong yang dilakukan menjelang bulan Ramadan oleh orang Jawa. Tradisi ini sebagai bentuk penghormatan kepada para leluhur sekaligus memperkuat hubungan spiritual dengan keluarga dan mempererat tali silaturahmi antar warga.
Begitu pula di Dusun Pandan, Desa Pandanrejo, Kecamatan Bumiaji Kota Batu yang mempertahankan tradisi turun-temurun ini. Puluhan warga dengan berbagai alat kebersihan, mendatangi pesarehan (makam) yang ada di lingkungannya. Menurut Kepala Dusun Pandan, Nanang Puji Kuswanto, dalam pelaksanaanya, masyarakat berkumpul membersihkan makam leluhur sekaligus diiringi dengan doa bersama dan ziarah.
“Biasanya setelah selesai membersihkan makam, warga makan bersama sebagai sebuah simbol rasa kebersamaan juga ungkapan syukur,” seruNanang Pak Wo, sapaannya.
Tradisi gugur gunung ini, masih menurut Nanang, selain memiliki nilai gotong royong, kebersamaan, dan kesetiakawanan sosial, juga merupakan upaya untuk tetap menjaga kebersihan lingkungan, khususnya area makam. Sedangkan dalam konteks spiritual, gugur gunung bermakna untuk membersihkan diri dari hal-hal negatif sebelum menjalani ibadah puasa.
“Penting untuk melestarikan tradisi ini agar nilai-nilai positif tetap hidup dalam masyarakat,” tandasnya.
Dalam menjalankan tradisi ini, warga Dusun Pandan tidak dituntut wajib untuk mengikuti, melainkan bersifat sukarela. Namun sebagai warga masyarakat pesesaan, biasanya memiliki kesadaran tinggi untuk ikut turun membersihkan makam. Jika kaum laki-laki yang melakukan pembersihan, kaum perempuan yang berinisiatif mempersiapkan makanan sekaligus camilan bagi yang kerja bakti. (dik/mzm)