Rapat Koordinasi SRPB Jatim Menyambut Bulan Pengurangan Risiko Bencana 2025

Rapat Koordinasi SRPB Jatim Menyambut Bulan Pengurangan Risiko Bencana 2025
Suasana diskusi komisi B dalam penyusunan program. (foto: ist)

Surabaya, SERU.co.id – Jelang pelaksanaan bulan Pengurangan Risiko Bencana (PRB) pada Oktober 2025, Sekber Relawan Penanggulangan Bencana (SRPB) Jawa Timur menggelar rapat koordinasi (rakor). Kegiatan ini sangat penting mengingat bulan PRB yang akan datang akan dipusatkan di Jawa Timur.

Rakor yang melibatkan bidang pencegahan dan kesiapsiagaan bersama BPBD Jawa Timur ini berlangsung pada Sabtu-Minggu, 22-23 Februari 2025, di Leedon Hotel & Suites Surabaya. Sebanyak 100 peserta dari berbagai organisasi relawan Mitra SRPB yang ada di Jawa Timur turut serta dalam acara ini.

Bacaan Lainnya

Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur, Gatot Soebroto, menyampaikan pesan kepada SRPB Jatim untuk melaksanakan dua agenda penting menjelang bulan PRB, yaitu bersih-bersih sungai dan penanaman pohon. Hal ini disebabkan oleh kerusakan alam yang diakibatkan oleh eksploitasi yang berlebihan.

Baca juga: SRPB Jatim Gelar Pelatihan Penyelamatan di Ruang Terbatas

“Dulu di suatu daerah tidak ada longsor, sekarang ada. Dulu daerah tertentu tidak ada banjir, sekarang banjir,” ujarnya.

Gatot juga berharap SRPB Jatim terus melakukan edukasi tentang pemahaman kebencanaan untuk mengurangi risiko bencana.

“Saya minta tolong untuk agenda ke depan dalam pengurangan risiko bencana. Semoga semakin banyak yang diajak untuk menjaga lingkungan. Terima kasih kepada SRPB Jatim yang telah menjaga Jawa Timur untuk tetap aman dan lestari,” tambahnya.

Baca juga: Pemkab Bojonegoro Gelar Lomba Simulasi Kebencanaan

Plt Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan (Kabid PK) BPBD Jatim, Dadang Iqwandy, menyatakan bahwa rakor SRPB Jatim kali ini dipercepat untuk menyatukan langkah menuju peringatan bulan PRB.

“Dengan dua kegiatan bersih-bersih sungai dan penanaman pohon, kami berharap SRPB Jatim bisa menggerakkan kabupaten dan kota. Kami titipkan ini karena bencana hidrometeorologi semakin meningkat di Jatim,” jelasnya.

Dadang, yang baru saja menimba ilmu kebencanaan di Jepang yakin bahwa dengan keberagaman organisasi mitra SRPB Jatim, semua pihak dapat bersatu padu dalam menanggulangi bencana.

Rakor dengan tema “Menguatkan Sinergi, Membangun Ketangguhan Menuju Bulan PRB 2025” ini menghadirkan beberapa narasumber. Dian Harmuningsih memberikan materi tentang Pengelolaan Data bagi Organisasi Relawan Kebencanaan, sementara Rizki Daniarto membawakan materi mengenai Urgensi Kehumasan bagi Organisasi Relawan Kebencanaan.

Pada malam harinya, dilanjutkan dengan hasil kesepakatan rakor 2024 dan pembahasan program kerja 2025 oleh Koordinator SRPB Jatim, Rachmad Subekti Kimiawan.

Acara hari kedua, Minggu, 23 Februari 2025, diisi dengan materi mengenai Psychological First Aid oleh Dini Prastyo Wijayanti dan Peran Relawan dalam Fase Kebencanaan (Pra, Saat, dan Pasca) oleh Yeka Kusumajaya.

Hadir dalam rakor ini perwakilan dari Kantor Basarnas Surabaya, BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Juanda – Sidoarjo, dan FPRB Jatim. Kegiatan ini juga mendapat dukungan dari Rumah Zakat, Nurul Hayat, dan Joss Peduli. (*/sut/ono)

disclaimer

Pos terkait