Jokowi, Gibran dan Bobby Dipecat PDIP, Dinilai Menguntungkan Ketiganya

Jokowi, Gibran dan Bobby Dipecat PDIP, Dinilai Menguntungkan Ketiganya
Jokowi tetap menjadi figur dengan pengaruh politik besar, terus didatangi masyarakat. (foto: ist)

Jakarta, SERU.co.id – Pemecatan Jokowi, Gibran Rakabuming Raka dan Bobby Nasution dari PDIP menjadi sorotan utama dunia politik Indonesia. Langkah yang diambil partai berlambang banteng itu justru dinilai menguntungkan ketiganya, yang kini bebas dari beban partai dan memiliki peluang untuk merancang strategi politik baru.

Di tengah polemik ini, pengaruh Jokowi sebagai figur politik tetap kuat, sementara Gibran dan Bobby mulai membangun basis kekuatan baru di panggung nasional.

Bacaan Lainnya

Mantan Presiden Jokowi menanggapi pemecatannya dengan sikap tenang. Ia menegaskan, tetap menghormati keputusan PDIP tanpa mencoba membela diri.

“Ya, enggak apa-apa, saya menghormati itu. Saya tidak dalam posisi untuk membela atau memberikan penilaian karena keputusan itu sudah terjadi. Nanti waktu yang akan mengujinya,” seru Jokowi di Solo, Selasa (17/12/2024).

Ketika ditanya soal pengembalian kartu tanda anggota (KTA), Jokowi hanya menjawab dengan senyuman.

Sementara itu, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, yang turut didepak, menyebut, langkah PDIP bukanlah hal mengejutkan. Dalam pidatonya di acara pelantikan Pengurus Pusat Pemuda Katolik, Gibran mengaitkan nasibnya yang sama dengan Ketua Umum Pemuda Katolik, Stefanus Asat Gusma. Dimana Gusma juga dikeluarkan dari PDIP karena mendukung Prabowo Subianto.

“Mas Gusma ini senasib dengan saya, baru saja dikeluarkan dari partai,” ujar Gibran.

Berbeda dengan Jokowi dan Gibran, Bobby Nasution tampaknya sudah menemukan pelabuhan politik baru. Gubernur Sumatera Utara terpilih ini menegaskan, dirinya kini adalah kader Partai Gerindra.

“Saya kan kader Gerindra sekarang. Tapi hubungan saya dengan PDIP tetap baik. Saya masih sering duduk bersebelahan dengan politikus PDIP, termasuk Ketua DPRD Medan Wong Chun Sen,” tambahnya.

Menurut Ketua Umum Rampai Nusantara, Mardiansyah Semar, pemecatan ini seolah menjadi angin segar bagi Jokowi, Gibran dan Bobby. Dimana selama ini ketiganya merasa PDIP menjadi beban politik mereka.

“Pemecatan ini sangat dinantikan ketiganya. Beban politik yang selama ini melekat justru kini terlepas,” ujar Semar.

Ia menilai, langkah ini justru merugikan PDIP, mengingat Gibran adalah Wakil Presiden dan Bobby adalah Gubernur Sumatera Utara. Begitu juga Jokowi tetap menjadi figur dengan pengaruh politik besar.

“Dukungan publik terhadap Jokowi masih sangat besar. Bahkan mayoritas calon kepala daerah yang didukung Jokowi berhasil memenangkan Pilkada,” ungkapnya. (aan/ono)


disclaimer

Pos terkait