Inovokasi Polinema Dukung Efektivitas Produksi Keju Mozzarella KUB Mustarika Jaya Makmur

Program Inovokasi Polinema dukung efektivitas produksi keju mozzarella KUB Mustarika Jaya Makmur. (ist) - Inovokasi Polinema Dukung Efektivitas Produksi Keju Mozzarella KUB Mustarika Jaya Makmur
Program Inovokasi Polinema dukung efektivitas produksi keju mozzarella KUB Mustarika Jaya Makmur. (ist)

Malang, SERU.co.id – Politeknik Negeri Malang (Polinema) kembali menunjukkan komitmennya mendukung pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) melalui program INOVOKASI. Polinema bekerja sama dengan Kelompok Usaha Bersama (KUB) Mustarika Jaya Makmur di Desa Ngantru, Ngantang, Kabupaten Malang.

Ketua program, Dr. Zakijah Irfin ST MT mengatakan, program ini bertujuan meningkatkan kapasitas produksi dan kualitas produk keju mozzarella menggunakan teknologi modern. Sekaligus memperkuat keterampilan pemasaran digital bagi pelaku UMKM melalui program dari Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).

Bacaan Lainnya

“Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kapasitas produksi dan kualitas produk keju mozzarella menggunakan teknologi modern. Sekaligus memperkuat keterampilan pemasaran digital bagi pelaku UMKM,” seru Zakijah Irfin, dosen dari Jurusan Teknik Kimia.

Dikemas dalam program ‘Efektivitas Proses Produksi Keju Mozzarella Skala Pilot Menggunakan Unit Kompatibel Pasteurisasi PEF-Fermentasi terhadap Produktivitas dan Nilai Gizi.’ Kegiatan lanjutan ini berlangsung selama dua hari, Sabtu-Minggu (23-24/11/2024). Dimana kegiatannya, meliputi:
– Penyerahan alat PEF-Fermentasi,
– Pelatihan Penggunaan dan SOP alat,
– Uji coba alat untuk produksi keju mozzarella,

Dilanjutkan, pelatihan pemasaran digital kepada ibu-ibu anggota KUB, meliputi:
– Pembuatan akun WhatsApp Business, TikTok, dan Instagram sebagai media promosi,
– Strategi menciptakan konten menarik, seperti foto dan video produk dan teknik branding untuk meningkatkan daya tarik dan kepercayaan konsumen.

“Tim Marketing Polinema juga memberikan pendampingan kepada ibu-ibu anggota KUB tentang cara mengelola pesanan online. Transaksi pembelian offline juga dilakukan untuk melatih kemampuan anggota KUB dalam melayani pelanggan secara langsung,” imbuhnya.

Dosen dan mahasiswa Polinema yang tergabung dalam program Inovokasi. (ist) - Inovokasi Polinema Dukung Efektivitas Produksi Keju Mozzarella KUB Mustarika Jaya Makmur
Dosen dan mahasiswa Polinema yang tergabung dalam program Inovokasi. (ist)

Selain itu, peserta dilatih untuk menjawab pertanyaan pelanggan dengan respons cepat menggunakan WhatsApp Business. Memberikan informasi lengkap tentang produk, harga, dan ongkos kirim dengan professional serta mengelola berbagai jenis pesanan online, dari konfirmasi pembelian hingga proses pembayaran.

“Dengan penerapan teknologi ini, UMKM di sektor dairy dapat meningkatkan nilai tambah produk susu segar, memperluas jangkauan pasar. Dan memenuhi permintaan konsumen yang terus meningkat akan produk berkualitas,” ujar Zakijah.

Salah satu anggota KUB, Agus mengatakan, program ini memberikan dampak signifikan bagi KUB Mustarika Jaya Makmur, baik segi peningkatan produksi maupun kemampuan pemasaran. Teknologi PEF-Fermentor diharapkan dapat membantu UMKM menghasilkan keju mozzarella berkualitas tinggi sesuai standar nasional, sekaligus memperluas pasar melalui platform digital.

“Adanya alat PEF-Fermentasi dan pelatihan dari Polinema ini sangat membantu kami. Dengan teknologi ini, kualitas keju mozzarella meningkat, sesuai dengan standar yang diharapkan pasar. Selain itu, pelatihan digital marketing membuat kami lebih percaya diri memasarkan produk secara online, sehingga bisa menjangkau konsumen lebih luas,” ujar Agus.

Lebih lanjut, Agus menambahkan, program ini tidak hanya meningkatkan kapasitas produksi, tetapi memberikan harapan baru bagi peternak susu lokal. Dirinya optimis, dengan diversifikasi produk olahan susu menjadi keju, kelompoknya mampu memperoleh banyak nilai tambah, termasuk kesejahteraan anggota.

“Lebih dari sekadar pelatihan teknis, program ini menjadi langkah awal menuju pembentukan ‘Kampung Kedjoe (KangDjoe)’ di Desa Ngantru. Kawasan ini diharapkan ke depan menjadi ikon edukasi dan destinasi wisata berbasis olahan susu yang dapat mendukung pemberdayaan ekonomi lokal,” tandasnya. (rhd)

disclaimer

Pos terkait