Malang, SERU.co.id – Ketut Akbar Herry Achjar, akhirnya menggantikan Heri Azhari, menjabat Kepala Lapas (Kalapas) Kelas I Malang, terhitung Jum’at (6/10/2023).
Pria yang akrab disapa Akbar ini mengatakan, sangat bahagia diberikan amanah sebagai Kalapas Kelas I Kota Malang. Sebelumnya, Akbar pernah menjabat sebagai Kalapas di Mataram.
“Alhamdulillah saya diberikan tugas di Lapas I Malang yang tadinya di Lapas Mataram. Sebelumnya pernah di Banyuwangi 4 tahun, dan Madura juga 4 tahun. Saya kelahiran Banyuwangi bisa kembali lagi ke Jawa Timur untuk bisa pimpin Lapas Kelas I Malang,” seru Akbar.
Baca juga: Kasasi Ditolak, MA Tetap Vonis Mati Herry Wirawan Pemerkosa 13 Santri
Menurut Akbar, yang paling utama untuk Lapas Kelas I Malang adalah pemberantasan narkoba ditingkatkan lagi. Serta, hal yang sudah bagus seperti pembinaan harus dipertahankan.
“Untuk Lapas Kelas I Malang yang paling utama pembinaan yang sudah dirintis oleh mas Heri. Termasuk pemberantasan narkoba, Insyaallah akan kami tingkatkan dan kami pertahankan yang sudah bagus,” tegasnya.
Dirinya menambahkan, harus ada sinergisitas antara masyarakat seperti media sebagai kontrol pihaknya. Untuk itu, dirinya juga meminta dukungan kepada media.
“Selain itu, teman-teman media selaku organisasi silahkan kontrol kami, cuma telpon dulu ke saya. Saya tidak bisa sendiri, jelas peran media sangat penting bagi saya, dimana teman media yang paling banyak membantu. Termasuk informasi yang paling tepat dan cepat, jadi mohon dukungan teman media yang ada disini, baik yang TV, online, cetak mohon didukung,” ucapnya.
Baca juga: Bebas, 62 Narapidana Lapas Kelas II A Sujud Syukur
Sementara itu, Kalapas Kelas I Malang sebelumnya, Heri Azhari menjelaskan, dirinya mendapat amanah baru sebagai Kepala Divisi Kemasyarakatan di Kanwil Kalimantan Timur dan Utara.
“Saya mendapatkan amanah menjadi Kepala Divisi Kemasyarakatan Kanwil Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara. Karena Kalimantan Utara belum ada Kanwil Kemenkumham disana,” jelas Heri.
Heri memiliki banyak kesan selama menjadi Kalapas Kelas I Kota Malang, yaitu udara Malang yang sejuk dan pluralisme masyarakatnya. Selain itu, banyak dukungan dari stakeholder dan media. Dirinya berharap, walaupun tidak menjabat lagi di Malang, dirinya meminta untuk terus bersilaturahmi.
“Paling berkesan disini banyak, tapi kalau yang saya sebutkan terlampau banyak. Tapi yang pasti udara Malang sejuk, terus pluralisme masyarakat cukup banyak, transportasi juga banyak. Jadi tinggal di Malang ini memang favorit,” pungkasnya. (ws8/rhd)