Malang, SERU.co.id – Pemerintah Kota (Pemkot) Malang di bawah kepemimpinan Sutiaji dan Sofyan Edi Jarwoko (SAE) sukses mencatatkan pembangunan ekonomi masyarakat melalui ekonomi kreatif (Ekraf). Selama satu periode 2018-2023, seluruh upaya serta potensi yang dimiliki Kota Malang terus dikolaborasikan. Capaian dan kesuksesan pun lahir dari berbagai kolaborasi yang bermanfaat baik secara langsung maupun tidak langsung bagi masyarakat Kota Malang.
Keseriusan Pemkot Malang dalam mengembangkan potensi ekonomi kreatif tentu tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 20218-2023. Dalam mewujudkan “Kota Produktif dan Berdaya Saing berbasis Ekraf, Berkelanjutan dan Keterpaduan” menjadi misi kedua dalam visi-misi kepemimpinan SAE.
Keterlibatan berbagai macam elemen masyarakat dan stakeholder dilakukan untuk memperkuat peran Ekraf sebagai lokomotif UMKM. Dan ekonomi kerakyatan yang telah melahirkan roadmap yang SMART (Spesific, Measurable, Achievable, Relevant dan Timebound).
“Kristalisasi pikiran dari masing-masing stakeholder sangat dibutuhkan, guna nantinya dapat dijadikan bahan penyusunan peta jalan atau Roadmap Ekonomi Kreatif. Pembangunan Ekraf yang berkelanjutan dan berdaya saing. Tidak hanya di tingkat nasional, tetapi juga berbasis persaingan global,” seru Sutiaji, dalam kegiatan Rembuk Ekonomi Kreatif, Rabu (27/7/2022) lalu.
Baca juga: Jabat Lima Tahun, Sutiaji-Edi Sukses Capai Empat Misi Kota Malang
Sementara itu, Wakil Wali Kota Malang, Sofyan Edi Jarwoko juga menyampaikan, sebagai bentuk sustainable development (pembangunan keberlanjutan, red). Pemantapan industri kreatif melalui transformasi digital dengan dukungan infrastruktur yang terintegrasi telah menjadi tema pembangunan Kota Malang.
“Penguatan daripada kondisi pemulihan ekonomi, kita bertumpu pada ekonomi kreatif. Kemudian juga berkaitan dengan peningkatan sumber daya manusia, (penguatan) juga berkaitan dengan infrastruktur yang sekarang sudah mulai,” katanya.
Berikut beberapa perjalanan Sutiaji-Edi dalam membangun Ekonomi Kreatif di Kota Malang yang telah dicatat oleh SERU.co.id.
*MCC Sebagai Inkubator Insan Kreatif Kota Malang*

Setelah dilakukannya soft opening/launching Gedung Malang Creative Center (MCC), kini telah berhasil memfasilitasi insan kreatif di Kota Malang. Diketahui, sebanyak 17 sub-sektor Ekraf yang secara aktif telah produktif di sana. Sebagai Kota Pendidikan, tentu hal ini menjadi kesempatan dan peluang bagi Sumber Daya Manusia (SDM) yang memiliki berbagai latar belakang bidang dan profesi.
“Ini potensi yang luar biasa, mereka terlibat dalam 17 sub-sektor ekonomi kreatif dan sudah berjalan semua. Bahkan saya temukan ada seseorang yang terlihat menganggur, tapi ternyata punya 160 karyawan dengan pasar produknya hingga luar negeri,” ucap orang nomor satu di Kota Malang itu.
Baca juga: Berkat Inisiasi MCC, Kota Malang Diganjar Penghargaan Inovasi Membangun Negeri 2023
Seperti diketahui, 17 sub-sektor Ekraf ini terdiri dari berbagai bidang; seperti pengembangan aplikasi, kuliner, kriya, fotografi, fashion, arsitektur, DKV, televisi, radio, game, musik, film, periklanan dan beberapa sub-sektor lainnya. Tidak hanya itu, para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) berkesempatan ikut andil untuk aktif dan produktif di MCC.
“Sudah ada sekitar 500 kegiatan bahkan bisa lebih di gedung MCC itu dan tentunya setiap ada event apapun kita juga akan melibatkan pelaku UMKM di sana. Sehingga nantinya akan mendorong dan mendukung perekonomian kita semua. Terlebih, Kota Malang memiliki potensi yang luar biasa,” tambah pria penyuka kuliner pedas ini.
Wali Kota Malang juga mengatakan, terbangunnya gedung MCC ini bukan tanpa campur tangan masyarakat. Melainkan dengan aspirasi yang bersifat bottom up, tentu masyarakat juga punya rasa memiliki yang kuat, karena menjadikan MCC sebagai rumah untuk berkreasi.
“Tentu kita membangun MCC ini dari rakyat dan untuk rakyat. Sehingga ini bukan hanya milik Pemkot Malang saja, namun milik masyarakat bersama demi keberlangsungan perekonomian,” kata pria penyuka olahraga gowes ini.
Sutiaji juga mengungkapkan, gedung MCC terbuka selebar-lebarnya bagi mereka yang ingin mengembangkan ekonomi kreatif. Tidak hanya untuk masyarakat Kota Malang saja, melainkan bagi siapapun dapat belajar dan bisa produktif di sana.
“Kami menyiapkan MCC ini tentu bukan hanya untuk Kota Malang saja, tapi tujuannya untuk membangun sistem ekonomi kreatif yang baik. Pintu MCC akan kami buka untuk siapa saja, sebab dari Kota Malang untuk Indonesia dan dunia,” tegasnya.
*Kata Mereka Tentang Kota Malang Sebagai Kota Kreatif*
Khofifah Indar Parawansa
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, saat meninjau secara langsung Gedung MCC, Sabtu (26/3/2023) lalu mengatakan, banyak profesi yang bisa disiapkan dan dicetak di MCC. Dimana hal ini nantinya dapat diintegrasikan dengan Dunia Usaha, Dunia Indsutri, dan Dunia Kerja (DUDIKA). Ia juga berharap, MCC menjadi role model dan dapat memfasilitasi kebutuhan dari dunia kerja.
“Saya berharap, suatu saat tidak akan ada DUDIKA yang pro-creativity dan pro-inovasi tanpa melibatkan MCC,” ujar mantan Menteri Sosial itu.

Sandiaga Uno
Menteri Pariwasata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno juga tampak kagum dengan potensi yang dimiliki oleh Kota Malang dalam menumbuhkan ekonomi kreatif. Hal itu terlihat saat dalam kunjungan kerjanya di Kota Malang, Minggu (16/4/2023) lalu. Dia juga menyampaikan, potensi yang dimiliki oleh Kota Malang salah satunya di sektor pariwasata dapat menjadi momen untuk menciptakan peluang usaha dan lapangan kerja sekitar 4.4 juta di 2024 mendatang.
“Masyarakat harus menyiapkan semuanya. Kalau di perkotaan agar mereka menerapkan protokol-protokol keamanan, kesehatan dan keselamatan. Dan pundi ekonomi kreatif bisa laku dan dibeli oleh para wisatawan,” ucapnya.

Sandiaga berharap, beberapa program yang telah disosialisasikan bisa diteruskan dan dimanfaatkan oleh pelaku UMKM dan ekonomi kreatif. Harapannya dapat menjadi simbol kebangkitan dari ekonomi kreatif di Kota Malang khususnya, termasuk kebangkitan wisata di Jawa Timur.
“Harapan kami agar peluang usaha dan lapangan kerja semakin terbuka bagi masyarakat,” tandas alumnus George Washington University tersebut.
*Beberapa Prestasi yang Berhasil Diraih Kota Malang dalam Membangun Ekonomi Kreatif.*
– Penghargaan “Sang Pemimpin” (2019), penghargaan ini disematkan kepada Wali Kota Malang, Sutiaji. Orang nomor satu di Kota Malang tersebut dinilai mampu menumbuhkan atmosfer yang baik bagi tumbuh kembangnya ekonomi kreatif di Kota Malang.
– Penghargaan Apresiasi Tokoh Indonesia (2023), prestasi ini diberikan kepada Wali Kota Malang, Sutiaji. Wali Kota Malang tersebut dinilai berhasil menstimulus pengembangan dan penguatan ekonomi digital melalui e-commerce. Ia juga dinilai sukses mendorong pelaku UMKM dan ekonomi kreatif mengikuti dan menerapkan kemajuan teknologi.
– Pengargaan Inovasi Membangun Negeri (2023), Kota Malang diganjar penghargaan tersebut untuk kategori Pusat Edukasi dan Pengembangan Ekonomi Kreatif.
– Penghargaan Apresiasi Daerah Peduli Inovasi Ekraf dan Pariwisata (2023), Pemkot Malang dinilai berkomitmen dalam menguatkan ekonomi kreatif. Salah satu perwujudannya yaitu dengan dibangunnya Malang Creative Center (MCC).
(bim/rhd)