Malang, SERU.co.id – Tahun 2023 menjadi tahun terakhir kepemimpinan Wali Kota Malang, Sutiaji, dan Wakil Wali Kota Malang, Sofyan Edi Jarwoko. Pasangan yang dikenal dengan jargon SAE, Sutiaji-Edi sukses dengan visi ‘Kota Malang Bermartabat’ dan 4 (empat) misi. Sekaligus melengkapi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2018-2023.
Wali Kota Malang, Drs H Sutiaji menjelaskan, beberapa target dan sasaran kinerja telah tuntas sebagaimana visi misi pasangan Sutiaji-Edi (SAE). Penuntasan target indikator kinerja pembangunan daerah telah diselesaikan pada tahun 2023 ini berdasar empat arah kebijakan pembangunan di 2023.
“Alhamdulillah, pasangan SAE (Sutiaji-Edi) telah berhasil mencapai visi misi yang telah diusung. Tentunya, keberhasilan ini tidak lepas dari peran masing-masing Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang mendukung kebijakan yang telah diterapkan,” seru Sutiaji, diamini Sofyan Edi Jarwoko.

Selama lima tahun memimpin Kota Malang, pasangan Wali Kota, Sutiaji dan Wakil Wali Kota, Sofyan Edi Jarwoko, meninggalkan banyak kado prestasi. Sebelum mengakhiri masa jabatannya pada Minggu (24/9/2023).
Baca juga: Akhiri Masa Jabatan, Sutiaji-Edi Silahturahmi Beberapa Mantan Wali Kota Malang
Untuk mewujudkan Visi “Kota Malang Bermartabat” dirumuskan 4 (empat) Misi pembangunan daerah, sebagai berikut:
Misi 1: Menjamin akses dan kualitas pendidikan, kesehatan dan layanan dasar lainnya bagi semua warga.

Dimana pembangunan diprioritaskan pada peningkatan kualitas sumberdaya manusia dengan meningkatkan kualitas, aksesibilitas, dan pemerataan. Yakni pada pelayanan pendidikan dan kesehatan, serta akses pelayanan publik dasar bagi semua warga Kota Malang.
Berdasarkan data BPS Kota Malang, indikator Indeks Pembangunan Manusia (IPM) per tahun selalu mengalami peningkatan. Tercatat pada tahun 2019 pada angka 81,32, tahun 2020 pada 81,45, tahun 2021 pada 82,04 dan tahun 2022 pada 82,71.
Dalam akses dan kualitas pendidikan, pasangan SAE ini telah berhasil membangun tiga SMP Negeri baru pada tahun 2022 lalu. Yaitu SMPN 28, SMPN 29 dan SMPN 30. Tentunya hal ini memudahkan dan mendekatkan pendidikan kepada masyarakat.
“Meski di pinggir kota, kami menjamin bahwa kualitas yang ada tidak kalah dengan di tengah kota. Kualitas pendidikan di Kota Malang ini akan terus kita jaga, apalagi saat ini dengan kurikulum merdeka belajar yang diterapkan. Guru sebagai fasilitator yang tugasnya mengarahkan peserta didik untuk belajar sesuai minat dan kemampuannya,” terang pria asal Lamongan ini.
Baca juga: Sutiaji Buka Workshop Literasi Digital Bersama Lembaga Ta LIF Wan Nasyr NU Kota Malang
Terkait kualitas kesehatan masyarakat Kota Malang, cakupan kesehatan semesta atau Universal Healt Coverage (UHC) menjadi bagian integral dalam pembangunan manusia.
“Dengan UHC ini, maka upaya dari bagian integral pembangunan manusia, khususnya masyarakat Kota Malang, sudah sesuai dengan target kami,” tegasnya.
Misi 2: Mewujudkan kota produktif dan berdaya saing berbasis ekonomi kreatif, keberlanjutan dan keterpaduan.

Pembangunan diprioritaskan pada peningkatan produktivitas dan daya saing daerah, kesejahteraan dan meningkatkan pembangunan infrastruktur. Serta daya dukung Kota yang terpadu dan berkelanjutan, tertib penataan ruang serta berwawasan lingkungan.
Dimana Pertumbuhan Ekonomi Kota Malang pada tahun 2019 sebelum pandemi covid-19 tercatat pada angka 5,73 persen. Dengan Pertumbuhan Ekonomi Kreatif pada angka 6.85 persen.
Saat memasuki pandemi covid-19 pada tahun 2020, semua sektor terdampak dan tak ada yang luput dari serangan pandemi secara global. Pertumbuhan Ekonomi langsung merosot pada -2,26 persen dan Pertumbuhan Ekonomi Kreatif lebih turun tajam pada -8,85 persen.
“Dengan kolaborasi semua pihak, perlahan namun pasti pertumbuhan ekonomi dan pertumbuhan ekonomi kreatif terus bangkit dan berkembang. Sekaligus menegaskan bahwa UMKM merupakan sektor perekonomian yang kokoh diterjang pandemi covid-19 maupun saat krisis moneter tahun 1998 lalu,” urai pria yang menyukai olahraga gowes dan badminton ini.
Baca juga: Berhasil Kembangkan Digitalisasi Ekonomi Kota Malang, Sutiaji Terima Penghargaan
Aktivasi Malang Creative Center (MCC) usai pembangunan pada 2022 lalu, merupakan salah upaya meningkatkan ekonomi kreatif masyarakat Kota Malang. Dengan mengaktifkan komunitas digital dan ekonomi kreatif dengan beragam inovasi perwujudan smart city.
Perlahan namun pasti, pada tahun 2021 Pertumbuhan Ekonomi pada angka 4,21 persen dan Pertumbuhan Ekonomi Kreatif pada angka 4,96 persen. Terus meningkat pada tahun 2020, Pertumbuhan Ekonomi pada angka 6,32 persen dan Pertumbuhan Ekonomi Kreatif pada angka 10,1 persen.
Tentu upaya lain dengan menjaga kestabilan daya beli dan perlindungan sosial. Selanjutnya mengarahkan program pada pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19. Dan pemantapan industri kreatif masyarakat dan kemandirian sosial ekonomi.
Misi 3: Mewujudkan kota yang rukun dan toleran berasaskan keberagaman dan keberpihakan terhadap masyarakat rentan dan gender.

Penyelenggaraan pemerintah diprioritaskan pada peningkatan kerukunan antar umat beragama. Dengan menjunjung tinggi keberagaman budaya dan toleransi antar umat beragama. Serta perlindungan terhadap masyarakat rentan, penyetaraan gender dan kerukunan sosial.
Tercatat, pada tahun 2019, angka kemiskinan pada angka 4,07 persen dengan Indeks Pembangunan Gender (IPG) 94,72. Saat pandemi covid-19, angka kemiskinan tak dapat dielakkan meski Kota Malang berhasil menekan dengan sedikit peningkatan 4,44 persen denga IPG 94,97.
Pada tahun 2021, angka kemiskinan masih dan menyentuh angka 4,62 persen dengan IPG 95,24. Namun seiring perekonomian dan sektor usaha yang mulai menggeliat, pada tahun 2022 kemiskinan berhasil diturunkan pada 4,37 persen dengan IPG 95,40.
“Tentunya, hal tersebut berseiring dengan upaya Pemkot Malang dalam menekan jumlah angka kemiskinan. Dengan berfokus pada pemerataan pendidikan untuk menurunkan angka putus sekolah dan meningkatkan kesejahteraan. Serta Bantuan Pangan & Tunai Daerah (BPNTD) senilai Rp150 ribu dalam bentuk beras 10 kilogram dan telur 10 butir dalam program Rantang Kasih,” beber Sutiaji, saat pengendalian dampak covid-19.
Baca juga: Sutiaji Resmikan dan Sholat Jumat Perdana di Masjid Abu Bakar Ar-Razi RSUD Kota Malang
Khusus lansia memang tidak bisa dibantu secara material, namun mereka dibantu dengan program rantang kasih. Dimana dari Dinsos P3AP2KB ini memberikan pemenuhan gizi melalui makanan yang dikirimkan dua kali sehari.
“Pemkot Malang sangat peduli terhadap lansia dan gender. Beberapa program lansia kami berikan seperti upaya pemenuhan kesehatan dengan senam bersama dan pemeriksaan kesehatan melalui posyandu lansia. Serta menguatkan kaum perempuan melalui TP PKK di masing-masing RT, kreativitas melalui Dekranasda, dan lainnya,” ucap Sofyan Edi Jarwoko.
Misi 4: Memastikan kepuasan masyarakat atas layanan pemerintah yang tertib hukum, profesional dan akuntabel.

Pembangunan diprioritaskan untuk mewujudkan pelaksanaan reformasi birokrasi dan kualitas, pelayanan publik yang profesional, akuntabel dan berorientasi pada kepuasan masyarakat.
Melalui penguatan sistem-sitem pelayanan publik berbasis aplikasi pintar ditingkatkan. Dengan berdirinya Mal Pelayanan Publik (MPP) Merdeka akan menambah jenis-jenis layanan terpadunya dan layanan digital.
“Dikuatkan sistem-sistem berbasis digital. Segala bentuk layanan publik akan dipermudah, warga bisa dengan mudah mengakses layanan dan direpons cepat. MPP kini jadi pusat layanan berbasis digital juga,” tegas Sutiaji.
Baca juga: Berikan Penghargaan Top 10 KIPP Pemkot Malang, Sutiaji: Teruslah Berinovasi
Tercatat, pada tahun 2019 nilai Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (SAKIP) Kota Malang pada angka 75, dengan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). Pada tahun 2020 nilai SAKIP 80,05 dengan opini WTP. Selanjutnya, tahun 2021 nilai SAKIP 80,10 dengan opini WTP dan tahun 2022 nilai SAKIP 80,70 dengan opini WTP.
“Memastikan kepuasan masyarakat atas layanan pemerintah yang tertib hukum, profesional dan akuntabel. Alhamdulillah Kota Malang di tahun 2022 telah mencapai nilai SAKIP 80,70 dan telah meraih 12 kali Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). Ini bentuk komitmen Pemkot Malang memberikan pertanggungjawaban yang semakin transparan dan akuntabel kepada masyarakat,” tandas Sutiaji, diamini Sofyan Edi Jarwoko.
Dengan tercapainya visi misi, tahun 2023 Kota Malang memiliki masyarakat yang paripurna. Terdidik dan berkarakter, lembut dan tegas, aman dan nyaman, serta penuh kesadaran positif. (adv/kom/rhd)