Malang, SERU.co.id – Pasangan Sutiaji-Edi (SAE) kembali silahturahmi ke sejumlah mantan Wali Kota Malang sebelum purna tugas. Silahturahmi ini pernah dilakukan keduanya, Wali Kota Sutiaji dan Wakil Wali Kota Malang Sofyan Edi Jarwoko, saat awal menjabat. Saat itu dan kini dengan formasi sama yakni bersama Sekda dan jajaran Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
Kali ini Wali Kota dan Wawali Kota Malang periode 2018-2023 ini silaturahmi ke kediaman para pendahulu (mantan) Wali Kota Malang, Kamis (14/9/2023). Di antaranya Kolonel ‘Ebes’ Soegiyono (Wali Kota Malang ke-10 periode 1973-1983), Kolonel Inf H. Suyitno (Wali Kota Malang ke-14 periode 1998-2003) dan Drs. Peni Suparto MAP (Wali Kota Malang ke-15 periode 2003-2013).

“Kegiatan silaturahmi hari ini sama seperti yang telah kami lakukan dahulu pada tahun 2018 lalu, saat awal menjabat. Kunjungan itu untuk meminta saran dan masukan dari beliau para orang tua kita, sebelum kami berdua menjalankan amanah tersebut. Karena kurang 10 hari lagi, saya bersama Pak Wawali purna, maka saya juga maturkan beberapa hal yang sudah kami lakukan selama lima tahun ini,” seru Drs H Sutiaji, yang akan mengakhiri masa jabatannya pada Minggu (24/9/2023).
Baca juga: Wali Kota Sutiaji Serahkan Ratusan Bansos RTLH untuk Bedah Rumah
Dalam kesempatan tersebut, keduanya juga mengucapkan rasa terima kasih kepada para pendahulu (mantan Wali Kota Malang). Dimana beliau-beliau telah memberikan contoh, ketauladanan, dukungan, doa dan koreksi, saat keduanya menjabat. Sehingga, Kota Malang bisa berkembang seperti saat ini.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada beliau yang telah memberi contoh dan memberi keteladanan kepada kami. Kemudian kemarin kami teruskan dalam jeda waktu lima tahun, program dari beliau kita teruskan. Nah sekaligus kami juga meminta maaf manakala dalam lima tahun ini tidak sesuai mimpi beliau, sekali lagi kami mohon maaf,” ucap Sutiaji.

Dalam kesempatan itu, Sutiaji menyampaikan, jika silaturahmi yang dilakukan bersama Kepala OPD tersebut untuk membiasakan dan menghormati pada orang tua. Sekaligus mengajarkan ketika menjadi pejabat maupun purna, harus tetap menjaga tali silaturahmi kepada siapapun.
“Tentunya, ini menjadi budaya dan keharusan semua untuk saling menghormati dan menjaga silaturahmi. Tidak ada namanya bekas atau mantan, beliau-beliau ini adalah guru dan orang tua kami yang pantas dihormati. Karena berkat jasa dan perjuangan beliau, Kota Malang bisa kita bangun bersama hingga saat ini,” beber penghobi olahraga gowes dan badminton ini.
Baca juga: Permasalahan Tower Jalan Sawo Selesai, Warga Apresiasi Kinerja Wali Kota Sutiaji
Disampaikan pula, dalam kunjungan kali tidak mengunjungi kediaman HM Soesamto (Wali Kota Malang ke-13 periode 1988-1998) dan HM Anton (Wali Kota Malang ke-16 periode 2013-2018). Alasan tidak ke kediaman HM Soesamto, lantaran kondisi istri mendiang Soesamto tidak boleh menerima tamu lantaran sakit atas petunjuk dokter dan keluarga. Sementara HM Anton dan istri, karena posisi keduanya masih di luar kota, sehingga tidak dapat terjadwal.

“Atas pertimbangan keluarga dan dokter karena kondisi beliau (Bu Soesamto) sakit dan tidak boleh menerima tamu, maka tidak terjadwal. Kalau Abah Anton, karena posisi beliau bersama istri masih di luar kota, maka juga tidak terjadwal. Sebelumnya, sudah kami lakukan komunikasi kepada beliau-beliau ini,” jawab Wali Kota Malang ke-17 ini.
Disisi lain, seorang kepala daerah tidak bisa berjalan sendiri, harus dibantu oleh kepala dinas dan jajarannya. Bahkan beberapa ajudan hingga kepala kantor (lurah dan camat), berkat suri tauladan dan wejangan Wali Kota terdahulu dapat berkembang karirnya. Seperti Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah, M Subhan, dulu mantan Ajudan Wali Kota Kolonel Inf H. Suyitno; Kabag Humas, Muhammad Fakhrurizal Hariez, dulu mantan Ajudan Wali Kota Peni Suparto; dan lainnya.
Baca juga: Berhasil Kembangkan Digitalisasi Ekonomi Kota Malang, Sutiaji Terima Penghargaan
Dalam kunjungan ke kediaman Wali Kota Malang ke-10, Kolonel ‘Ebes’ Soegiyono, rombongan diterima oleh Ny. Egni Rumambi, istri mendiang. Disebutkannya, Ebes Soegiyono merupakan tipe orang sederhana, namun pekerja keras, tegas dan disegani lawan.
“Beliau itu sederhana, namun pekerja keras, tegas dan disegani, itu terlihat saat menjabat Wagub Irian sangat mudah keluar masuk daerah OPM. Itu sekitar tahun 1983-1987 setelah menjadi Wali Kota Malang, beliau keluar masuk membawa oleh-oleh apa yang diinginkan OPM. Sederhana tapi sangat dibutuhkan warga OPM, karena jarang mendapat itu, seperti garam, kaca dan lainnya itu susah disana,” cerita wanita berusia 83 tahun, yang kini menjabat Ketua Kawanua Malang.
Saat ditanya rahasia awet muda dan tidak pikun membeberkan, tak perlu pakai hati saat mendengar omongan orang. Berbuat baik saja, biarkan Tuhan yang menentukan.
Baca juga: Wali Kota Sutiaji Serahkan 2.204 Remisi WBP Lapas Kelas I Malang
“Ga perlu iri hati, dengki hati, apalagi sakit hati. Berbuat baik saja, biarkan Tuhan yang menentukan hasilnya. Terus ketika sudah tua, terus berkarya jangan biarkan otak berhenti berpikir, biar tak mudah pikun,” tegas ibunda mantan Wali Kota Batu, Edi Rumpoko, yang mengikuti jejak sang ayah.
Dirinya juga menitipkan pesan, agar tak terlalu frontal dapat memutuskan sebuah kebijakan. Ibarat filosofi, jangan menutup aliran sungai, agar aliran airnya terkendali.
“Biarkan saja, ikuti arusnya. Karena ketika air dibendung, maka akan meluap dan merusak sekitarnya. Padahal permasalahannya itu kan di arus tersebut, jadi ikuti saja. Itu yang saya petik dari ketegasan beliau dalam mengatasi masalah,” tandas wanita berdarah Manado, yang tinggal di Jalan Diponegoro ini.
Baca juga: Menahan Haru, Wali Kota Sutiaji dan Wawali Sofyan Edi Pamitan
Sementara itu, mantan Wali Kota Malang periode 1998-2003, Kolonel Inf H Suyitno mengapresiasi, kinerja kepemimpinan Wali Kota Malang, Sutiaji dan Wakil Wali Kota Malang, Sofyan Edi Jarwoko. Menurutnya selama lima tahun kinerjanya sudah bagus dan tidak ada masalah.
“Selama lima tahun ini berjalan aman, lancar dan saya kira tidak ada masalah yang gonjang-ganjing seperti di daerah lain. Semakin hari memang harus semakin maju, mengikuti perkembangan dimana Kota Malang ini menjadi mahasiswa. Jika aman dan nyaman dirasakan, maka rejeki akan datang dan pembangunan semakin berkembang,” tegas Suyitno, Wali Kota yang dikenal dengan kedisplinannya ini.
Baca juga: Terinspirasi ICEF, Wali Kota Sutiaji Perkuat Literasi Untuk UMKM Kota Malang
Lebih lanjut, Suyitno berharap, masyarakat Kota Malang bisa membantu setiap program yang dilakukan oleh Wali Kota dan Wakil Wali Kota Malang. Sebab, menurutnya setiap kebijakan yang telah dilakukan oleh pemerintah tentu untuk kebaikan masyarakat.
“Dalam menghadapi permasalahan yang ada, selesaikan dengan rembukan. Kalau tujuannya untuk kebaikan kenapa tidak, karena itu kan juga untuk anak cucu nya nanti,” tandasnya, ditemui di kediamannya Jalan Sigura-gura Barat. (rhd)