Ditinggal Cuci Darah, Lupa Mematikan Obat Nyamuk,  Rumah di Bugis Terbakar

lokasi kebakaran di bugis pakis kembang kecamatan pakis 11zon
Lokasi kebakaran sebuah rumah di Dusun Bugis Saptorenggo Kecamatan Pakis. (foto;ist)

Malang, SERU.co.id – Tengah ditinggal ke rumah sakit untuk cuci darah,  rumah milik sepasang suami istri Giman dan Sadikyah habis terbakar, Rabu (9/8/2023) pagi. Kebakaran yang membakar bangunan berukuran 8 kali 8 meter tersebut dipicu lantaran pemilik rumah lupa mematikan obat nyamuk.

Kapolsek Pakis, Iptu Sunarko mengatakan, kebakaran rumah di RT01/RW03 Dusun Bugis, Desa Saptorenggo, Kecamatan Pakis Kabupaten Malang itu saat kondisinya tidak ada penghuni.

Bacaan Lainnya

“Pemilik rumah pergi untuk berobat ke rumah sakit untuk melaksanakan kontrol dan cuci darah, sedang rumah dalam kondisi kosong,” seru Iptu Sunarko saat dikonfirmasi melui pesan singkat Whatsapp.

Sunarko menerangkan, pertama kali kebakaran yang membakar habis atap rumah itu pertama kali diketahui oleh tetangga korban seusai bangun tidur. Dari insiden tersebut Giman dan sang istri mengalami kerugian matriil hingga puluhan juta rupiah.

“Kerugian Materiil kurang lebih Rp50 juta. Rumah terbakar, perabotan semua rusak, atap rumah habis terbakar,” paparnya.

Sementara itu, salah satu tetangga korban, Sofyan menuturkan, rumah sudah ditinggal oleh para pemilik sejak pagi untuk berobat ke rumah sakit. Hal tersebut sudah sering sepasang suami istri itu lakukan agar mendapatkan antrean lebih awal.

“Pemilik rumah sejak pagi sudah ke rumah sakit untuk cuci darah,” terang Sofyan, kepada SERU.co.id.

Dirinya menjelaskan kebakaran itu diduga karena obat nyamuk bakar yang mereka nyalakan pada malam hari lupa untuk dimatikan.

“Penyebab kebakaran itu karena, pemilik rumah lupa mematikan obat nyamuk bakar,” terangnya.

Kemungkinan pula, api pada obat nyamuk tersebut merambat pada salah satu kain yang berada pada kamar korban, sehingga api membesar dan membakar seisi rumah yang tengah kosong itu.

Kobaran api pertama kali diketahui oleh Budi, tetangga yang tak jauh dari rumah Giman. Dimana api sudah membakar bagian kamar dan atap rumah tersebut, kemudian saksi berteriak meminta tolong.

Teriakan tersebut mengundang warga lainnya untuk mencari sumber suara. Melihat hal itu para tetangga saling bergotong royong memadamkan api dengan peralatan seadanya.

“Kami sempat lakukan pemadaman seadanya, dengan air selang, air kolam bahkan air dapur,” ujarnya.

Tak hanya membantu memadamkan, masyarakat setempat saling bahu mambahu membersihkan puing-puing material rumah yang terbakar. Secara swadaya mereka juga bakal membangun rumah itu kembali agar bisa dihuni oleh kedua suami istri tersebut. (wul/ono)

 

disclaimer

Pos terkait