Malang, SERU.co.id – Jihad Ekonomi menjadi topik utama dalam Kajian Ramadan yang dihelat Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim dan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).
Sejumlah tokoh Muhammadiyah menyampaikan pendapatnya tentang Jihad Ekonomi dari berbagai sudut pandang yang saling menguatkan. Dimana jihad ekonomi harus dilakukan secara masif, terstruktur dan sistematik.
Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Prof Dr Haedar Nashir MSi menyampaikan, jihad ekonomi memang menjadi salah satu putusan dalam Muktamar Muhammadiyah di Makassar pada 2015 lalu. Dan terus dikembangkan, misalnya, dengan melangsungkan forum dan embrio pada gerakan saudagar Muhammadiyah dan revitalisasi amal usaha ekonomi.
“Semua sudah dirintis di daerah-daerah dan kemudian dibuat networking agar bisa terintegrasi. Salah satunya, UMM menjadi amal usaha yang sangat kuat praktek ekonominya. Terutama dalam hal unit bisnis yang saat ini menjadi yang terdepan,” seru Haedar, saat membuka Kajian Ramadan di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Sabtu (25/3/2023).
Adapun untuk bisa menjalankan jihad ekonomi yang baik, lanjut Haedar, perlu adanya reorientasi pada beberapa hal.
Pertama, pada aspek teologis yang mendorong masyarakat muslim untuk juga memberikan perhatiannya pada dunia. Dengan begitu, umat muslim bisa memiliki ekonomi yang baik dan bisa memberikan sebagian kepada yang berhak melalui zakat maupun infaq sodaqoh.
Kedua, reorientasi strategi gerakan. Ketiga, akselerasi praktis pada modal yang sudah dibangun, seperti UMKM atau usaha, mulai dinaikkan kelasnya. Termasuk unit bisnis di amal usaha yang harus lebih dikapitalisasi.
“Dengan tiga hal itu, diharapkan jihad eknomi Muhammadiyah bisa bangkit dan ebrlangsung dengan baik,” tegasnya.
Pada kesempatan yang sama, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) RI, Prof Dr Muhadjir Effendy MAP menilai, tema yang diusung cukup menyengat dan bisa menjadi tantangan yang bagus. Apalagi sudah ada sederet tokoh yang berkompeten pada aspek ekonomi.
“Muhammadiyah sudah leading di aspek pendidikan dan kesehatan. Salah satu buktinya, yakni saat menghadapi pandemi Covid 19 lalu. Bagaimana Muhammadiyah sangat menonjol dalam kontribusi dalam mengatasinya,” tegas Muhadjir.